• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Parlemen

Mengisi Kemerdekaan Hendaknya Disesuaikan dengan Tantangan

Mengisi Kemerdekaan Hendaknya Disesuaikan dengan Tantangan
Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Masduki. (Foto: NOJ/ISt)
Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Masduki. (Foto: NOJ/ISt)

Mojokerto, NU Online Jatim

Semarak kemerdekaan 17 Agustus menjadi momentum yang ditunggu-tunggu bangsa Indonesia. Bulan Agustus pun menjadi bulan sakral, dikarenakan banyak kegiatan perlombaan masyarakat diadakan di bulan tersebut. 

 

Masyarakat dengan serentak memasang bendera di depan rumah, perempatan desa, jalan-jalan, ataupun baliho. Saat ini Indonesia akan memasuki umur yang ke-76 tahun setelah teks proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945 silam. 

 

Namun ada yang berbeda pada perayaan kali ini. Masyarakat terpaksa harus menahan diri diri untuk melakukan pesta kemerdekaan karena masih dalam kungkungan pandemi Covid-19. 

 

Anggota DPRD Jawa Timur, Masduki menuturkan, masyarakat seyogyanya paham terhadap kondisi tersebut. Ia mengatakan refleksi kemerdekaan dan semangat perjuangan yang telah ditorehkan pahlawan harus diartikan dinamis. 

 

Mengambil nilai semangat juang untuk membangkitkan dan memulihkan bangsa ini, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

 

"Dalam peringatan hari kemerdekaan RI ke-76, ini kita dipaksa melakukan atau mentradisikan hal-hal yang dulu dianggap tabu, salah satunya memakai masker, tidak bersalaman. Jaga jarak atau menghindari kerumunan, ini menjadi tantang kita sebagai generasi muda melakukan hal baru," kata Masduki yang juga Ketua DPC PKB Kota Mojokerto ini, Senin (16/08/2021).

 

Inovasi baru dengan berdiri di atas nilai perjuangan sangat dibutuhkan. Realistis terhadap perubahan zaman menjadi titik tentu agar bangsa ini tetap eksis demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

 

"Kita sekarang ditantang berkegiatan atau berdakwah di dunia maya. Rapat, belajar pakai daring. Berdakwah atau seminar pakai daring, ini manjadi tantangan, kita yakin di dalam cobaan pasti ada hikmah. Dalam hal sulit pasti ada kemudahan," tutur anggota Komisi D ini. 

 

Lebih dari itu, politisi dari daerah pilihan (Dapil) Mojokerto-Jombang ini mengingatkan, agar masyarakat Indonesia selalu syukur atas nikmat Tuhan dengan kemerdekaan. Mengingat negeri yang kita cintai ‘ditumbali’ oleh para pahlawan dengan harga yang tidak murah. Jiwa dan raga mereka pertaruhkan demi mencapai kemerdekaan. 

 

Gus Uki sapaan akrabnya menuturkan, sikap syukur atas sebuah kemerdekaan adalah wajib. Senada dengan firman Allah dalam Al-Qur'an, dalam surah Ibrahim ayat 6. Artinya: (Dan ingatlah) Ketika Musa berkata kepada kaumnya: ‘ingatlah kalian atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kalian, yaitu, ketika Allah menyelamatkan kalian dari tentara Fir’aun yang menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih dan menyembelih anak-anak kalian dan mempermalukan istri-istri kalian. Hal tersebut adalah bala’ yang besar dari Tuhan kalian.

 

Ayat ini mengisahkan Nabi Musa As, yang memerintahkan kaumnya (Bani Israil) untuk mengingat, dan bersyukur kepada Allah yang telah memberikan mereka kenikmatan berupa ‘kemerdekaan’ dari belenggu kebiadaban pemerintahan Fir’aun.

 

Dalam Tafsir Sahl at-Tustari dijelaskan, bahwa mengingat-ingat kenikmatan masa lalu, mampu melahirkan kebahagiaan, rasa syukur, dan kecintaan atas nikmat-nikmat tersebut di masa selanjutnya. Hal ini tentu keadaan yang kita harapkan setelah memperingati hari kemerdekaan.

 

Jika kita refleksikan dalam konteks ke-indonesiaan, apa yang dialami oleh Bani Israil ‘mirip’ dengan apa yang dialami oleh masyarakat Indonesia saat masa penjajahan. Seperti penindasan, pemerasan, pembunuhan, dan lain lain. 

 

Oleh karenanya, kita memperingati hari di mana Allah menganugerahkan nikmat yang besar bagi Indonesia, yakni kemerdekaan dari penjajahan. 

 

"Karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia, harus selalu semangat, terus berjuang terhadap apa pun kondisi yang terjadi," tegasnya.
 

Editor: Syaifullah


Editor:

Parlemen Terbaru