• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Opini

Menuntut Ilmu Tak Lekang Waktu

Menuntut Ilmu Tak Lekang Waktu
Santri sedang tekun memperdalam ilmu agama.
Santri sedang tekun memperdalam ilmu agama.

Oleh: Mita 

 

 

Manusia menjadi salah satu makhluk Allah SWT yang sangat istimewa karena dianugerahi akal. Dengan adanya akal, manusia dapat berpikir sehingga dapat melahirkan kebudayaan dan peradaban. Seorang ahli psikologi Gage dan Berliner mengemukakan tentang teori yang berkaitan dengan menuntut ilmu atau proses belajar, yaitu; teori tingkah laku (behavioristik). 

 

Teori ini menjelaskan bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang berarti belajar ialah proses perubahan berdasarkan pengalaman. Hal ini sesuai dengan tujuan dari menuntut ilmu, yaitu untuk mengadakan perubahan. Selain itu belajar juga menjadi salah satu langkah positif untuk dapat mengembangkan potensi individu dalam dirinya (Sari, 2017).

 

Islam sebagai agama yang sempurna mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, karena ilmu dibutuhkan oleh manusia sebagai bekal kehidupannya di dunia dan di akhirat. Perintah menuntut ilmu bahkan menjadi wahyu pertama yang diterima Rasullullah Muhammad SAW dari Allah SWT dalam QS. al-‘Alaq ayat 1-5 yang artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan (1). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3). Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (4). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5).”

 

Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan agar manusia membaca terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu. Selain itu mengisyaratkan bahwa belajar tidak hanya berkaitan dengan ilmu duniawi, tetapi berkaitan juga dengan ilmu agama, yaitu mempelajari dan merenungkan kalam ilahi.

 

Terdapat keutamaan menuntut ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain dari sebuah riwayat (atsar) berstatus marfu’ dari Mu’adz bin Jabal RA menyebutkan “Pelajarilah ilmu, sebab sesungguhnya mempelajari ilmu karena Allah itu merupakan ungkapan rasa takut hamba kepada-Nya. Menuntut ilmu adalah ibadah. Mengkajinya adalah tasbih. Menelitinya adalah jihad. Mengajarkannya adalah sedekah dan memberikannya kepada orang yang tepat merupakan amal yang dapat mendekatkan diri hamba kepada Allah. Ilmu adalah penghibur hati di kala sendiri, teman di kala sepi, petunjuk di kala suka maupun duka, pembantu saat dibutuhkan, pendamping ketika tidak ada kawan dan cahaya bagi jalan menuju surga-Nya.”(al-Ghazali, 2008).

 

Adapun beberapa keutamaan menuntut ilmu yang sangat memberikan manfaat bagi seseorang yaitu merupakan amal yang tidak akan terputus dan akan terus mengalir, meskipun sudah wafat sesuai dengan HR Bukhari dan Muslim, memudahkan jalannya menuju surga, dapat menjadi saksi atas kebenaran, orang yang berilmu akan selalu takut kepada Allah SWT, para malaikat membentangkan sayap untuk para penuntut ilmu, dan tentunya memeroleh limpahan pahala dari Allah SWT.

 

Di dalam Al Quran sendiri telah banyak cabang kelimuan yang ditunjukkan kepada manusia baik secara eksplisit maupun implisit. seperti kedokteran, astronomi, matematika, hubungan antar manusia, geografi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan ilmu dunia dan akhirat. 

 

Salah satu tujuan Allah SWT menunjukkan kalam-Nya adalah agar manusia dapat lebih bertafakkur dan bertadabbur akan kebesaran-Nya dan tidak ada yang mampu menandingi ayat-ayat Allah SWT.

 

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sangat mendorong agar umat Islam memiliki perhatian yang besar terhadap ilmu dan pengetahuan. Karena dengan menguasai ilmu pengetahuan maka akan menjadi umat yang disegani. Orang yang berilmu akan lebih disegani dan tidak ditindas oleh umat lain. 

 

Untuk itu, dalam Islam, menuntut ilmu tidak mengenal waktu sebagaimana hadits yang menganjurkan untuk menuntut ilmu sedari kecil sampai ajal menjemput. Maka dari itu, mari berlomba-lomba dalam menuntut ilmu dan menebar manfaat kepada sesama.

 

Penulis adalah guru di Madrasah Diniyah Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat.


Editor:

Opini Terbaru