• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Menyaksikan Nahdlotul Wathon, Madrasah Tertua di Kota Pasuruan

Menyaksikan Nahdlotul Wathon, Madrasah Tertua di Kota Pasuruan
Pintu gerbang Nahdlotul Wathon, madrasah tertua di Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/M Faisol)
Pintu gerbang Nahdlotul Wathon, madrasah tertua di Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/M Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Setiap daerah memiliki lembaga pendidikan pertama. Keberadaannya menjadi inspirasi bagi keberadaan lembaga lain. Seperti Nahdlatul Wathon yang ternyata merupakan madrasah tertua di Kota Pasuruan. Lokasinya terletak di Jalan Hang Tuah, Kecamatan Gading Rejo.

 

Muhammad Khuzumi selaku kepala Sekolah Dasar Nahdlatul Wathon mengatakan bahwa sekolah dibangun sekitar tahun 1920. Namanya kala itu Madrasah Nahdlotul Wathon yang berhaluan Ahlussunah Wal Jamaa'ah. Sesuai namanya yakni bermakna kebangkitan Tanah Air.

 

"Pada waktu itu Indonesia masih dijajah Belanda dan Nahdlatul Ulama belum lahir, sedangkan Madrasah Nahdlotul Wathon ini sudah ada," katanya kepada NU Online Jatim, Kamis (09/09/2021).

 

Lebih lanjut Gus Khuzumi sapaan akrabnya mengatakan pendiri Madrasah Nahdlotul Wathon adalah KH Huzaimi. Yang bersangkutan  kala itu sebagai Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pasuruan pertama.

 

Disampaikan, bahwa saat awal madrasah didirikan banyak santri yang berguru. Salah satu dari mereka adalah KH Ahmad Dahlan yang berikutnya diamanahi sebagai Menteri Agama Republik Indonesia.

 

"Selain KH Ahmad Dahlan ada KH Hasyim dan KH Basyar Yasin dari Mandaran Pasuruan, serta KH Romli Gadingrejo," ujarnya.

 

Gus Khuzumi juga mengatakan semenjak didirikan, keberadaan madrasah perlahan namun pasti akhirnya dikenal warga. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya belajar di madrasah legendaris ini.

 

“Alhamdulillah yayasan ini sudah memiliki pendidikan formal dan non formal,” terangnya.

 

Dan dalam perkembangannya saat ini, jumlah santri atau murid semakin banyak. Bahkan tidak semata madrasah tingkat dasar, keberadaan lembaga terus berkembang. Hal tersebut dibuktikan dengan dibukanya sejumlah fasilitas baru. 

 

Hingga saat ini pendidikan formal ada Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga Madrasah Tsanawiyah.

 

“Sedangkan pendidikan non formal ada Taman Pendidikan Al-Qur’an," pungkasnya.


Penulis: Mokh Faisol
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru