• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Meriahnya Peringatan Harlah IPNU-IPPNU di Jetis Mojokerto

Meriahnya Peringatan Harlah IPNU-IPPNU di Jetis Mojokerto
Rangkaian harlah IPNU-IPPNU di Jetis, Mojokerto. (Foto: NOJ/Syaiful Alfuat)
Rangkaian harlah IPNU-IPPNU di Jetis, Mojokerto. (Foto: NOJ/Syaiful Alfuat)

Mojokerto, NU Online Jatim
Usia Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) memasuki 66 tahun, dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yakni 65 tahun. Sejumlah kegiatan diselenggarakan sebagai upaya memeriahkan dan refleksi atas perjalanan tersebut.

 

Demikian pula dengan Pimpinan  Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Jetis, Mojokerto turut meramaikan agenda yang ditunggu-tunggu tiap tahun ini. 

 

Banyaknya acara sebagai sarana memeriahkan bertepatan dengan hari lahir IPNU-IPPNU, di antaranya adalah acara penting peringatan genap satu tahun kepengurusan PAC IPNU-IPPNU Jetis. Juga terselenggaranya Majelis Gaul  atau Gandrung Rasul, yakni majelis bulanan oleh departemen dakwah yang sukses digelar di mushala Baitul Jannah.

 

Peringatan harlah dimulai dengan khatmil Quran saat pagi dan puncaknya gebyar saat malam hari pada Sabtu (29/2). Acara diisi dengan sambutan, pembacaan shalawat Nabi, kemudian pemotongan tumpeng dan roti sebagai peringatan genap setahun kepengurusan dan harlah IPNU IPPNU. Kegiatan dilanjutkan dengan mauidhah hasanah serta terakhir doa dan penutup.

 

Antusiasme tinggi masyarakat serta rekan dan rekanita juga menjadi pendukung serta pembukti dari suksesnya acara ini. 

 

"Tadi itu hujan, tapi masyarakat, rekan dan rekanita masih mau melangkahkan kaki ke majelis. Jadi bangga dan haru. Mulai pagi acara khatmil Quran masyarakat sekitar membantu menyukseskan acara,” kata Erfan Andre sebagai ketua acara Gaul. 

 

Ustadz Sholikhan saat memberikan mauidlah hasanah mengingatkan para pengurus dan aktivis akan pentingnya proses dan berjuang dengan ikhlas untuk NU. 

 

"Kita harus berjuang karena NU tergantung bagaimana kiprah saat ini. Dan IPNU IPPNU bahkan takmir masjid juga berjuang. Ayo menghidupkan NU serta agama, bukan malah mengaharapkan penghidupan di NU,” ajaknya. 

 

Kontributor: Syaiful Alfuat
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Metropolis Terbaru