• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Meski dari Keluarga Biasa, Aktivis PMII Ponorogo Ini Enggan Menyerah

Meski dari Keluarga Biasa, Aktivis PMII Ponorogo Ini Enggan Menyerah
Vega Eka Saputri adalah sosok aktivis dan tidak mudah menyerah. (Foto: NOJ/Yoga)
Vega Eka Saputri adalah sosok aktivis dan tidak mudah menyerah. (Foto: NOJ/Yoga)

Ponorogo, NU Online Jatim
Vega Eka Saputri saat ini dipercaya sebagai Biro Ekonomi Mandiri di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Wengker Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.  

 

Gadis berusia 20 tahun tersebut memang sarat pengalaman dalam berjuang terkait ekonomi. Saat kuliah, tidak memberatkan orang tuanya dalam pembiayaan.

 

Vega selalu riang gembira dalam menjalani hidup, meskipun terlahir dari keluarga biasa saja secara ekonomi. Justru itulah yang melecut semangatnya untuk terus berusaha. 

 

"Saya terlahir dari keluarga biasa saja, ayah dan ibu seorang buruh tani," katanya, Selasa (6/5). 

 

Dirinya mengungkap, setelah lulus kuliah dia diminta kedua orang tuanya untuk langsung bekerja. Namun dirinya berusaha meyakinkan orang tuanya untuk dapat melanjutkan jenjang pendidikan. 

 

"Saya yakinkan, orang tua tak perlu kuatir karena untuk kuliah bisa mendapat beasiswa," ujarnya. 

 

Setelah berhasil meyakinkan kedua orang tuanya, aktivis PMII yang juga sebagai Sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah tersebut mulai mendaftar di kampus yang berpotensi menyediakan beasiswa. 

 

"Pernah coba daftar di beberapa kampus di Malang dan Solo, sebelum akhinya memutuskan memilih IAIN Ponorogo," tuturnya.

 

Selama awal kuliah, dirinya mencoba terus semangat belajar dan bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan kuliah. Meskipun waktunya juga terbatas karena tinggal di pesantren. 

 

Saat masih menjadi mahasiswa, dirinya nyambi bekerja di Indo Therapy Magetan untuk biaya awal semester sebagai staf guru. Dan alhamdulilah saat kuliah nilainya bagus, sehingga pada semester selanjutnya bisa mengajukan beasiswa. 

 

“Dan sebelum puasa ini, saya juga ajukan beasiswa dari Bank Indonesia, sudah masuk tahap wawancara, semoga lolos," harapnya.

 

Segudang prestasi dari kejuaraan lomba juga diukirnya. Hal itu pula yang mendorong semakin giat untuk mendapatkan beasiswa. Kemudian, selama masa kuliah juga bekerja di toko aksesoris di Ponorogo dan membina Pramuka di SDN Tambak Mas Madiun.  

 

Tak hanya itu, setiap ada kegiatan di fakultas kerap dipercaya menjadi pembawa acara acara formal maupun panggung. Sedangkan waktu luangnya banyak dihabiskan untuk aktif di PMII, HMJ PS IAIN dan juga LPM Al-Millah. 

 

"Cara berpikir, bertindak, dan motivasi yang membangun diri saya di PMII selalu berlandaskan Aawaja. Itu yang membuat saya semakin yakin dengan PMII," tegasnya. 

 

Ia menambahkan selalu bahagia selama menjalani kehidupan. Bisa melanjutkan kuliah dan bisa aktif berorganisasi. 

 

"Kuncinya adalah jalan hidup harus disyukuri. Terkadang takdir Tuhan memang tidak semanis yang kita kehendaki. Namun, kehendak Tuhan adalah yang terbaik untuk kita," pungkasnya.


Kontributor: Yoga

Editor: Syaifullah


Editor:

Matraman Terbaru