• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Tapal Kuda

Nahdliyin di Pasuruan Diingatkan Kemunculan Gerakan Perongrong Pancasila

Nahdliyin di Pasuruan Diingatkan Kemunculan Gerakan Perongrong Pancasila
Istighosah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Grogol, Gondang Wetan Pasuruan. (Foto: NOJ/Kho)
Istighosah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Grogol, Gondang Wetan Pasuruan. (Foto: NOJ/Kho)

Pasuruan, NU Online Jatim

Warga Nahdlatul Ulama di masa saja berada hendaknya mewaspadai sejumlah gerakan yang akan merongrong ideologi bangsa. Kebersamaan seluruh elemen harusnya tetap dijaga karena tantangan terhadap hal ini demikian nyata.

 

Secara khusus, Kiai Muhammad Zuhdi memberikan pesan kepada jamaah istighosah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Grogol, Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan. Amanatnya agar jamaah jangan sampai lengah terhadap kelompok yang ingin mengganti ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni Pancasila. 

 

“Hendaknya kita selalu waspada terhadap paham komunis ataupun pengusung khilafah misalnya bekas Hizbut Tahrir Indonesia yang meskipun telah dibubarkan namun masih eksis dalam membuat gerakan yang ingin mengganti Pancasila,” kata Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gondang Wetan tersebut, Kamis (23/7).

 

Disampaikan bahwa dalam akhir-akhir ini mantan HTI justru terlihat cukup aktif dalam melakukan kegiatan meskipun tidak lagi menggunakan nama organisasinya. 

 

“Karena itu masyarakat diharapkan agar lebih berhati-hati. Jangan sampai tertipu dengan majelis yang tidak jelas,” pesannya pada acara yang dipusatkan di Mushala Baitul Mutta'alimin tersebut.

 

Dijelaskannya bahkan ada juga komunitas atau forum yang menggunakan nama Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja. Padahal semua hanya taktik untuk mengelabui. “Ujung-ujungnya mereka mengusung ide untuk mengganti Pancasila dengan khilafah," tegas Kiai Zuhdi.

 

Oleh karena itu, dirinya menekankan kepada jamaah agar Nahdiyin atau warga NU bisa terus menjadi garda bagi keutuhan NKRI. “Juga tanggap terhadap gerakan dari kelompok lama dengan bentuk dan taktik baru yang ingin merusak keharmonisan kehidupan berbangsa belakangan ini,” ungkapnya.

Usai istighosah, Kiai Zuhdi juga menyampaikan pesan yang sama kepada puluhan jamaah shalawatan Ishari. Acara ini sekaligus sebagai rangkaian dari haul ke-72 KH Muhammad dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

 

Kontributor: M Kholidun
 

 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru