• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Madura

Nahdliyin di Sumenep Ngaji Fungsi Masjid di Zaman Rasulullah

Nahdliyin di Sumenep Ngaji Fungsi Masjid di Zaman Rasulullah
KH Abd Hafidh Yahya (pegang mik), Mustasyar MWCNU Giliraja, Sumenep, saat menyampaikan tausiyah. (Foto: NOJ/AH).
KH Abd Hafidh Yahya (pegang mik), Mustasyar MWCNU Giliraja, Sumenep, saat menyampaikan tausiyah. (Foto: NOJ/AH).

Sumenep, NU Online Jatim

Di zaman Rasulullah, masjid mempunyai peran yang multifungsi. Selain sebagai tempat ibadah dan aktivitas keagamaan lainnya, masjid juga digunakan untuk mengembangkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

 

Penegasan ini disampaikan KH Abd Hafidh Yahya, Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Giliraja, Sumenep. Hal ini disampaikan saat Lailatul Ijtima’ dan Khataman Maulid Al-Diba’i Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Banbaru. Acara ini dipusatkan di kediaman Kiai Nasir Rauf desa setempat, Rabu (02/06/2021) malam.

 

Menurut Kiai Hafidh sapaannya, melalui masjid dan mushalla ragam kegiatan yang berorientasi pada pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.

 

“Kemudian ditularkan dalam kehidupan sosial yang lebih luas. Hingga akhirnya tercipta tatanan kehidupan masyarakat yang madani,” ungkap Kiai Hafidh.

 

Namun demikian, meski peran dan fungsi masjid tidak hanya untuk aktivitas peribadatan saja, tetapi dalam hal dakwah hendaknya terus diperkuat. Sebab, hal tersebut merupakan tanggung jawab utama yang diemban warga NU.

 

“Tetaplah istiqamah berdakwah, tugas kita hanya mengajak kepada masyarakat untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemaksiatan. Berhasil atau tidak kita serahkan kepada Allah SWT,” ujarnya.

 

Kiai Hafidh menambahkan, sesuai perintah agama syiar atau dakwah di era saat ini sangat penting untuk terus dilakukan. Kreativitas dakwah yang dimiliki Nahdliyin hendaknya ditingkatkan dan mencari formulasi terbaik yang mudah diterima oleh masyarakat.

 

“Karena kita dituntut menjadi khaira ummah dan mengajak masyarakat menuju kebaikan,” pungkasnya.


Madura Terbaru