Sidoarjo, NU Online Jatim
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jabon Kabupaten Sidoarjo menggelar bimbingan teknis (Bimtek) pemulasaran jenazah Covid-19, Ahad (01/08/2021). Bimtek digelar sebagai tindak lanjut rencana program dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo yang akan membentuk tim pemulasaran jenazah Covid-19 hingga tingkatan ranting.
Acara yang dipusatkan di kantor MWCNU Jabon ini diikuti oleh puluhan peserta. Mulai dari unsur kepala urusan kesejahteraan rakyat (Kaur Kesra), pengurus ranting NU, maupun Muslimat NU se-Kecamatan Jabon.
Ketua MWCNU Jabon H Shonhaji menuturkan, melalui Bimtek tersebut diharapkan ke depan NU bisa hadir apabila ada warga terpapar Covid-19 yang meninggal di rumah maupun di rumah sakit.
“Selama ini bila ada kejadian seperti itu tidak ada yang berani merawat jenazahnya karena takut tertular. Harapannya semoga keberadaan NU bisa dirasakan manfaatnya oleh warga yang meninggal akibat terpapar Covid-19,” tuturnya kepada NU Online Jatim.
Sementara itu, Muhammad Zaim Afsokh selaku pemateri sekaligus Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sidoarjo mengatakan, dalam Bimtek ini pihaknya telah bekerja sama dengan Satgas Covid-19 PCNU Sidoarjo. Adapun panitianya berasal dari utusan pengurus MWCNU se-Kabupaten Sidoarjo.
“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi dan mengedukasi kepada masyarakat bagaimana cara menerapkan Tajhiyul Janaiz yang terpapar Covid -19 di kawasan Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan syariat Islam. Dengan tetap menjalankan dan mengkampanyekan protokol kesehatan (Prokes) 5 M dan juga berdoa kepada Allah SWT,” kata pria yang sehari-hari bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Candi tersebut.
Lebih lanjut Muhammad Zaim menegaskan, dalam Bimtek ini juga disampaikan sosialisasi perihal fatwa MUI NO: 18 Tahun 2020 tentang ‘Pedoman Pengurusan Janazah (Tajhuz al-Janaiz) Muslim yang terinfeksi Covid-19’ dan ‘Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI NO : 91.07/Menkes/4834/2021 tentang Protokol Penatalaksanaan dan Pemulasaraaan dan Pemakaman Jenazah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)’.
“Semoga Bimtek ini bisa memberikan rasa aman kepada keluarga duka utamanya kepada orang yang melaksanakan tugas pemulasaran jenazah dan lingkungan. Sehingga masyarakat bisa memahami dan sadar akan pentingnya Hifdzun Nafsu bagi petugas dan memberikan penghormatan yang baik kepada jenazah,” tegas pengurus Pimpinan Cabang (PC) Jami'yyatul Qurra wal-Huffadz (JQH) Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Dijelaskannya, dirinya termasuk pemateri utama dalam Bimtek ini dengan dibantu tim relawan dari Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Penanggulangan Bencana Indonesia Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jatim.
Adapun agenda berikutnya akan dilanjutkan ke seluruh MWCNU se-Kabupaten Sidoarjo. Acara ini juga dihadiri oleh pengurus PCNU Sidoarjo, anggota Polsek Jabon, pengurus MWCNU, dan Sarkoryon Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jabon.
Editor: Romza