Madiun, NU Online Jatim
Pimpinan Ranting (PR) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Desa Ngrawan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun rutin bagikan takjil. Kegiatan ini merupakan aksi nyata kepedulian Fatayat NU di Desa Ngrawan kepada para santri.
Sekitar 80 takjil disediakan setiap hari untuk seluruh santri Pondok Pesantren Tambak Boyo, Desa Ngrawan. Setiap menjelang maghrib pengurus Fatayat NU Desa Ngrawan membagikan menu takjil kepada seluruh santri. Kegiatan bagi-bagi takjil ini dilaksanakan setiap hari mulai tanggal 7-21 Ramadlan 1442 H. Menu takjil yang dibagikan adalah berupa snack atau nasi dan minuman.
"Kami mulai membagikan takjil pukul 16.30 sore hingga menjelang buka puasa. Kami melaksanakannya di halaman Pondok Pesantren Tambak Boyo, Desa Ngrawan", kata Ulfatul Hasanah Ketua PR Fatayat NU Desa Ngrawan.
Ulfa juga menyampaikan bahwa dana untuk kegiatan berbagi takjil ini berasal dari anggota Fatayat NU Ranting Ngrawan. Tujuannya adalah agar anggota termotivasi untuk melaksanakan shadaqah di bulan Ramadlan ini. Karena bulan Ramdlan adalah bulan yang penuh keberkahan. Umat manusia dianjurkan untuk berlomba-lomba dalm berbuat kebaikan. Salah satunya adalah memperbanyak shadaqah. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW bahwa 'Rasulullah SAW orang paling dermawan diantara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan' (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadist lain juga disebutkan bahwa semua amal kebaikan manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan serupa hingga 700 kali lipat (HR. Muslim).
Selain itu dengan adanya pembagian takjil ini diharapkan dapat memotivasi para santri putra dan putri di Pondok Pesantren Tambak Boyo, Ngrawan agar mengisi kegiatan Ramadlan dengan mengaji kitab kuning.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi anggota Fatayat NU akan makna Shadaqah di bulan Ramadlan. Dan juga memotivasi para santri putra maupun putri kita agar mengisi Ramadlan dengan mengaji kitab kuning", terang Ulfa
Lebih lanjut Ulfa menerangkan bahwa Fatayat NU Desa Ngrawan memilih berbagi takjil di pondok pesantren karena hal tersebut lebih tepat sasaran dan lebih bermanfaat dibanding dengan pembagian takjil on the road.
"Lebih tepat sasaran dan lebih bermanfaat berbagi takjil di pondok pesantren. Hal itu bisa mengurangi kegiatan ngabuburit anak-anak dan remaja karena termotivasi mengaji di pondok pesantren", pungkas Ulfa.
Editor: Risma Savhira
