• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Opini

Ngaji Bareng Empat Puluh Hadits NU Karya Mbah Hasyim

Ngaji Bareng Empat Puluh Hadits NU Karya Mbah Hasyim
KH M Hasyim Asy'ari, penyusun kitab Arbain Haditsah Tata'allaq bi Mabadi' Jam'iyyah Nhadlatil Ulama. (Foto: NOJ/Ist)
KH M Hasyim Asy'ari, penyusun kitab Arbain Haditsah Tata'allaq bi Mabadi' Jam'iyyah Nhadlatil Ulama. (Foto: NOJ/Ist)

Arbain hadits atau hadits arbain adalah sebuah nama bagi kitab mungil yang memuat empat puluh hadits dengan ragam tema seperti tentang tauhid, fiqih, akhlak, ibadah, dan lain-lain. Salah satu arbain yang populer adalah Arbain Nawawi karya Syaikh Abi Zakariya Yahya ibn Syaraf al-Nawawi dengan bentuk mu'allaq yang dalam preambulenya menegaskan bahwa arbain disajikan dengan ringkas dalam rangka mempermudah masyarakat untuk menghafal dan memahami kandungannya.

 

Kemudian kitab tersebut disyarahi oleh para ulama, baik dari Timur Tengah maupun Nusantara. Di antara ulama Nusantara yang tersohor dengan kemampuan literasinya mensyarahi kitab tersebut, misal Kiai Bisri Mustofa Rembang dengan karya berjudul al-Azwad al-Mustafawiyah, maupun Kiai Abd Hamid Kendal dengan al-'Uqud al- Lu'lu'iyyah.

 

Memang persebaran kitab hadits yang diajarkan dalam dunia pesantren sudah berjalan sejak lama, bahkan dalam lingkungan ulama kraton juga terdapat tradisi ‘Bukhorenan’ (Ngaji kitab Shahih al-Bukhari). Hal ini menunjukkan betapa kuatnya animo masyarakat dalam memahami ilmu agama Islam melalui hadits, sehingga bergumul di tengah kehidupan.

 

Arbain Karya Ulama Nusantara yang Terlupa

Berbicara tentang kitab Arbain karya ulama Nusantara, maka terdapat tiga kitab yang masyhur, yaitu Minhah al-Khairiyyah fi Arbain Haditsan min Ahadith Khair al-Bariyyah karya Shaikh Mahfud al-Tarmasiy. Juga Arbain Haditsan Tata'allaq bi Mabadi' Jam'iyyah Nahdatil Ulama karya Kiai Hasyim Asy'ari atau Mbah Hasyim dan Arbaun Haditsan min Arbain Kitaban an Arbain Syaikhan karya Shaikh Yasin Padang. Sayangnya ketiga kitab ini jarang dijadikan bahan pengajian di beberapa pesantren.

 

Adalah kitab Arbain Haditsan Tata'allaq bi Mabadi' Jamiyyah Nahdatil Ulama karya Kiai Hasyim Asy'ari yang ditulis berkenaan dengan berdirinya Jamiyyah Nahdatil Ulama, memiliki kekhasan tersendiri. Bagaimana tidak? Kitab tersebut dilampirkan bersamaan dengan Mukaddimah Qanun Asasi Nahdatul Ulama yang berkaitan erat (tata'allaq) dengan berdirinya NU.

 

Arbain hadits Kiai Hasyim ini dimulai dengan pesan kebaikan, bagaimana esensi agama, lalu bagaimana pula jika agama diserahkan kepada mereka yang bukan ahlinya. Redaksi yang ditulis oleh Kiai Hasyim dalam Arbain Haditsan tidak melulu dari Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim saja, akan tetapi juga dari Tabrani, Abi Dawud hingga kutipan dari Abu Nuaim Al-Asfahani, yang masih relevan hingga sekarang. Artinya, ada unsur continuity (keberlangsungan) di situ. Dari sinilah keistimewaan sosok Kiai Hasyim Asy'ari mampu meletakkan hadits-hadits pilihan sebagai pondasi jam'iyyah Nahdatul Ulama.

 

Sayangnya lagi, karya Kiai Hasyim Asy'ari tentang empat puluh hadits Nahdatul Ulama ini jarang dibacakan maupun di’aji’kan di lingkungan internal sendiri. Padahal pondasi Jamiyyah Nahdatul Ulama tersimpan dalam kandungan hadits-hadits tersebut. Oleh karena itu, momentum Harlah NU ke-98 perlu diajikan kitab tersebut sebagai muhasabah bersama, sudahkah kita semua mengaji kitab Arbain Haditsan karya Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari dan memahaminya?!

 

Ahmad Karomi adalah Kandidat Doktor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur. 


Editor:

Opini Terbaru