• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Ning Sarah, Naik Motor Delapan Jam dari Ngawi Ikuti Kegiatan Fatayat NU Jatim

Ning Sarah, Naik Motor Delapan Jam dari Ngawi Ikuti Kegiatan Fatayat NU Jatim
Yustin Nikmah Sahara atau Ning Sarah di sela mengikuti kegiatan PW Fatayat NU Jatim di Surabaya. (Foto: NOJ/Arofah)
Yustin Nikmah Sahara atau Ning Sarah di sela mengikuti kegiatan PW Fatayat NU Jatim di Surabaya. (Foto: NOJ/Arofah)

Surabaya, NU Online Jatim

Bila sudah ada kemauan, rintangan seberat apapun bukan menjadi penghalang. Jarak tempuh yang demikian jauh dengan risiko dalam perjalanan, juga tidak menjadi aral. Justru itu dinikmati sebagai bumbu perjuangan.

 

Kalimat ini cukup mewakili dari sosok Yustin Nikmah Sahara. Betapa tidak? Untuk bisa mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur di Surabaya, Ning Sarah, sapaan akrabnya harus menempuh perjalanan selama delapan jam.

 

“Butuh waktu delapan jam perjalanan menaiki motor bersama suami untuk bisa sampai di Hotel Novotel Surabaya ini,” katanya, Kamis (24/12/2020).

 

Disampaikan bahwa perjalanan memang ditempuh dengan naik motor dari Caruban, Ngawi. Bukan naik mobil atau bus seperti peserta lain dari kabupaten dan kota se-Jawa Timur.

 

“Perjalanan sangat melelahkan,” akunya.

 

Namun hal tersebut tidak dirasakan karena yang membonceng adalah sang suami. Kebiasaan bahwa orang tercinta menjadi ‘sopir pribadi’ dan mengantarkan ke mana saja Ning Sarah beraktivitas.

 

 

“Suami saya selalu setia menemani dan mendukung dalam hal apapun. Termasuk mengikuti kegiatan Fatayat NU di tingkat Pimpinan Anak Cabang atau PAC, Pimpinan Cabang Fatayat NU di Ngawi maupun kegiatan yang diselenggarakan oleh PW Fatayat NU Jawa Timur,” jelasnya.

 

Alumnus fakultas tarbiyah konsentrasi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma'arif Magetan ini setiap harinya tercatat sebagai guru di Madrasah Ibtidaiyah Al-Karomah. Lembaga itu berada di bawah Yayasan Pondok Pesantren Ma'rifatul 'Ulum Ngawi yang juga yayasan milik keluarga.

 

“Sudah sepuluh tahun saya mengabdi di tempat tersebut,” ungkapnya.

 

Selain mengajar, Ning Sarah juga aktif sebagai Ketua PAC Fatayat NU Ngawi. Tidak berhenti sampai di situ, juga tercatat sebagai pengurus di PC Fatayat NU Ngawi koordinator bidang dakwah sekaligus pengelola media informasi yang ada.

 

“Saya sangat  tertarik mengikuti kegiatan Women in Tech yang diadakan PW Fatayat NU Jawa Timur ini karena keterampilan fotografi dan vidiografi harus betul-betul dimiliki kader Fatayat NU di manapun,” jelas dia.

 

Disampaikannya bahwa sudah menjadi keharusan di setiap kepengurusan PC Fatayat  NU untuk memiliki kader-kader yang melek digital.

 

“Hal itu sebagai strategi dakwah di era milenial,” tegas ibu dari Navia Nurzia Ramadhani (9 tahun), Muhammad Zanjabil Ijtaba Maulana (8 tahun) dan Fatih Ahmad Kurniawan (5 tahun) ini di sela pelatihan.

 

Dukungan ibu dan suami menjadi penyemangatnya dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

 

“Suami saya juga aktivis yang berkhidmah di NU Ngawi tepatnya di Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama atau LAZISNU Ngawi,” terang dia.

 

Dirinya mengakui bahwa banyak kesamaan yang dirasakan antara dirinya dan suami. “Sama-sama menyukai dunia sastra, menulis, travelling dan juga eksplorasi kuliner,” akunya.

 

 

Kalimat bijak dari Tan Malaka yakni terbentur, terbentur untuk terbentuk adalah menjadi motto hidupnya. Dalam pandangannya, kalimat itu maknanya sangat dalam. Bahwa manusia perlu mengalami benturan-benturan, cobaan demi cobaan untuk menjadi sukses. Dirinya kemudian menjelaskan saat sedang berpuasa.

 

“Maka harus berpuasa dulu untuk merasakan nikmatnya berbuka,” pungkasnya.

 

Ning Sarah adalah di antara peserta pada acara yang digelar PW Fatayat NU Jatim di Hotel Novotel Surabaya. Kegiatan berlangsung selama dua hari sejak Kamis hingga Jumat (24-25/12/2020).

 

Penulis: Arofah

Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru