• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

NU dan Pemkab Banyuwangi Rumuskan Protokol Saat New Normal

NU dan Pemkab Banyuwangi Rumuskan Protokol Saat New Normal
Bupati Banyuwangi saat hadir di acara NU setempat. (Foto: NOJ/ST)
Bupati Banyuwangi saat hadir di acara NU setempat. (Foto: NOJ/ST)

Banyuwangi, NU Online Jatim
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Nahdlatul Ulama (NU) merumuskan skema new normal untuk bidang keagamaan, termasuk untuk tradisi keagamaan, seperti tahlilan dan kegiatan lainnya. Selanjutnya terus berlanjut ke tokoh Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia, lalu tokoh agama Hindu, Kristen, Katolik, dan Konghucu.

 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan new normal bukan berarti kembali seperti era sebelum Covid-19.

 

“New normal adalah aktivitas yang dilandasi kesehatan dan kebersihan sebagai standar utama. Ini belum akan diterapkan, masih dikaji,” katanya, Jumat (29/5) sebagaimana dilansir Kabar Besuki.

 

Dari hasil masukan para tokoh serta insan kesehatan, nantinya disusun panduan untuk berbagai macam protokol, mulai protokol rumah ibadah, kantor pelayanan publik, tempat pendidikan, ruang terbuka hijau, restoran, destinasi wisata, dan sebagainya.

 

”Makanya, kami minta arahan para ulama, tentang bagaimana new normal ini, misalnya saat tahlilan, istighasah, dibaiyah dan lainnya,” jelas Anas.

 

Sejumlah protokol yang dibahas, seperti wajib bermasker, anak kecil dan orang sakit dilarang mengikuti acara keagamaan untuk sementara waktu, dan hanya sekian kapasitas rumah ibadah yang boleh dipergunakan. Kemudian, jika tahlilan, tempat duduk berjarak, tersedia hand sanitizer dan sarana sanitasi.

 

”Tentu kita pahami tidak semua warga, misalnya, bisa sediakan hand sanitizer, maka perlu saling bantu,” ujarnya.

 

Saat tahlilan, yang biasanya mengundang katakanlah 40 orang selama 7 hari, untuk sementara waktu cukup 10 orang saja hari pertama, 10 orang lainnya hari kedua, dan seterusnya.

 

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini mengusulkan new normal untuk disimulasikan sesegera mungkin. PCNU juga menyerahkan sejumlah rekomendasi tentang pelaksanaan pendidikan di madrasah dan pesantren.

 

Bahkan, NU setempat siap membikin pilot project di empat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), yaitu struktur NU di tingkat kecamatan.

 

“Sebagai pilot project, kami tunjuk empat MWCNU untuk penerapan new normal tahlilan in, yaitu Purwoharjo, Cluring, Kabat, Glagah. Serta satu pesantren untuk uji coba new normal, yaitu Pesantren Manbaul Falah, Kecamatan Singojuruh,” ujar Gus Makki, sapaan akrabnya. Bahwa Nahdliyin atau warga NU harus menjadi contoh untuk selalu taat protokol kesehatan demi kemaslahatan umat, lanjutnya.

 

Didampingi Ketua Satgas Covid-19 PCNU Arief Fauzi dan Ketua LP Maarif PCNU Zaky Mubarok, Gus Makki mengakui, pesantren menjadi pekerjaan rumah bagi NU. Santri sudah terlalu lama libur.

 

“Kami ingin santri bisa segera belajar, apalagi mereka dalam waktu dekat mulai masuk. Jadi, kami harus benar-benar memastikan protokol Covid-19 di kalangan santri,” kata Gus Makki.

 

Editor: Syaifullah
 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru