Surabaya, NU Online Jatim
Beberapa varian baru dari Covid-19 telah menyebar di Indonesia. Dan tidak sedikit dari warga Indonesia yang tertular. Atas dasar itu, merujuk kepada serangkaian kejadian melonjaknya kasus positif Covid-19 dan tidak terkendalinya penularan virus dimaksud menyusul perayaan sosial, kultural, dan keagamaan di wilayah dan belahan dunia secara luas. Maka bersama ini Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengeluarkan seruan tentang pewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus positif Covid-19. Seruan tersebut tertuang pada surat nomor: 911/PW/A-I/L/IV/2021.
- Kepada seluruh warga NU pada khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya untuk:
a. Tetap dan terus meningkatkan kewaspadaan diri terhadap ancaman pandemi Covid-19 dengan cara patuh memakai masker saat di luar rumah, rajin mencuci tangan, dan semaksimal mungkin menjauhi kerumunan meskipun sudah menjalani vaksinasi.
b. Menjalani seluruh rangkaian ibadah Ramadlan dengan protokol kesehatan ketat.
c. Tidak melaksanakan kegiatan mudik lebaran demi menjaga keselamatan jiwa diri sendiri, keluarga, dan warga sekeliling.
d. Tidak melaksanakan shalat idul fitri di masjid atau di lapangan untuk area yang tingkat potensi resiko penyebaran virus Covid-19 telah ditetapkan oleh Satgas Covid-19 setempat sebagai zona merah.
e. Hanya melakukan silaturahim lebaran melalui saran virtual, mulai dari phone call hingga video call bagi area yang tingkat potensi resiko penyebaran Covid-19 telah ditetapkan oleh Satgas Covid-19 setempat sebagai zona merah.
- Kepada pemerintah daerah di seluruh wilayah Jawa Timur agar tidak ragu mengambil langkah tegas secara bijak untuk melindungi keselamatan jiwa seluruh warganya melalui pembatasan mobilitas warga masyarakat yang berpotensi memunculkan kerumunan kerawanan penularan Covid-19.
Seruan tersebut dikeluarkan di Surabaya, 15 Ramadlan 1442 H/27 April 2021. Serta ditandatangani oleh Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur, Katib KH Safrudin Syarif, Ketua KH Marzuki Mustamar, dan Sekretaris Prof Akh Muzakki.
