Kediri, NU Online Jatim
Umat Islam menyambut pergantian tahun hijriyah dengan aneka ibadah. Yang juga tidak dilupakan adalah selalu taat dengan aturan kesehatan, apalagi peringatan yang digelar menghadirkan banyak jamaah.
Hal itu juga yang dilakukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri saat menggelar istighotsah dan doa bersama akhir tahun 1441 Hijriyah, Rabu (19/8) malam. Kegiatan dipusatkan di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo.
KH Abu Bakar Abdul Djalil saat memberikan sambutan mengemukakan bahwa untuk tahun ini, kegiatan dilangsungkan berbeda. Karena tahun sebelumnya, acara serupa diselenggarakan secara akbar di Alun-alun Kota Kediri.
"Karena masa pandemi, kegiatan dilaksanakan bersama internal pengurus dan santri Lirboyo," kata Ketua PCNU Kota Kediri ini.
Dalam pesannya, KH Abu Bakar Abdul Djalil berharap jajaran pengurus NU dari mulai syuriyah, tanfidziyah, termasuk Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), badan otonom atau Banom NU dan santri Lirboyo memperhatikan sejumlah hal.
“Hendaknya semua menjaga loyalitas ketaatan hamba terhadap Tuhan,” katanya.
Demikian pula yang tidak boleh dilupakan adalah kepatuhan kepada peraturan pemerintah, kemudian niat yang baik tulus untuk mencari ridha Allah.
“Yang juga penting adalah menjaga persatuan dan kebersamaan,” ungkapnya.
Pada kesempatan memberikan sambutan, AKBP Miko selaku Kapolres Kota Kediri menyanjung dan salut kepada santri yang siap dan bisa menerapkan protokol kesehatan.
“Kami juga berharap semoga dengan berkah doa bersama ini pandemi segera berakhir," katanya.
KH Abdullah Kafabihi Makhrus mengingatkan jika para pendahulu dan pahlawan yang di dalamnya adalah para ulama telah menanamkan untuk berjuang dan mencintai Tanah Air dengan slogan hubbul wathan minal iman atau cinta Tanah Air sebagian dari iman.
“Itu adalah slogan yang sangat luar biasa karena pada saat ini banyak kelompok yang mengancam negara, Pancasila, dan bineka tunggal ika,” kata Pengasuh Pesantren Lirboyo tersebut.
Dijelaskannya bahwa keimanan seseorang berhubungan erat dengan nasionalisme. Demikian pula kebaikan suatu negara bergantung pada baiknya ulama dan umara.
“Tugas keduanya adalah menjaga negara dari ancaman paham radikal,” tegasnya.
Demikian pula ulama dan umara juga berperan penuh kepada majunya pendidikan, perekonomian dan kesehatan warga.
Kendati tidak digelar di Alun-alun Kota Kediri, kegiatan berlangsung khidmat. Demikian pula jamaah yang hadir menaati protokol kesehatan dari memakai masker, menjaga jarak dan tersedianya alat cuci tangan. Acara juga disiarkan televisi lokal setempat.
