• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Madura

NU Pragaan Sumenep Luncurkan Kartu Sehat bagi Warga

NU Pragaan Sumenep Luncurkan Kartu Sehat bagi Warga
Penyerahan kartu sehat secara simbolis dari Ketua MWCNU Pragaan, Sumenep kepada PRNU. (Foto: NOJ/Firdausi).
Penyerahan kartu sehat secara simbolis dari Ketua MWCNU Pragaan, Sumenep kepada PRNU. (Foto: NOJ/Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim

Sebagai upaya memberikan perlindungan kepada Nahdliyin, NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pragaan meluncurkan Kartu Sehat NU. Peluncuran dilakukan dengan cara mendistribusikan ke 15 Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Kecamatan Pragaan di aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep, Senin (23/08/2021) malam.

 

Ketua MWCNU Pragaan, KH Ahmad Junaidi Mu’arif menyatakan, kartu tersebut dikhususkan bagi warga Nahdliyin yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Disebutkan pula, bahwa kartu tersebut sangat erat kaitannya dengan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) yang sebelumnya telah merintis Klinik NU sejak tahun 2017 dan mengembangkannya hingga saat ini.

 

“Sebelum dilakukan peluncuran, kami terlebih dahulu melakukan rapat gabungan antara pengurus harian MWCNU, LAZISNU, dan LKNU. Dari hasil musyawarah tersebut disepakati agar segera diluncurkan, karena kartu ini adalah pengganti BPJS bagi warga yang belum mendapatkannya,” ujarnya.

 

Dirinya menjelaskan, bahwa kartu ini adalah embrio dari calon penerima kartu BPJS. Jika pengajuannya diterima oleh BPJS, maka penerima manfaat akan memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan pelayanannya tersentral di Klinik NU Pratama Pragaan.

 

“Ini prospek masa depan kita dalam membantu warga atau jamaah yang mengalami kesulitan. Suatu ketika kami pernah membantu warga yang keluarganya wafat, semua dana kami tanggung dengan mengambil dari dana LAZISNU,” tukasnya.

 

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk tersebut menegaskan, bahwa 90 persen alat-alat kesehatan di Klinik NU Pratama sebagai unit kesehatan rujukan sudah memadai. Seluruh dokter dan perawat siap bertugas dari pagi hingga malam hari.

 

“Dokter kita sudah memenuhi syarat untuk melakukan piket. Mereka adalah dr Susianto akan piket pada pukul 07.00-12.00 WIB, dr. H Susilo pukul 13-00-15.30 WIB, dan dr Barzad Audi pukul 16.00-20.00 WIB,” ungkapnya.

 

Pihaknya pun yakin, bahwa Klinik NU Pratama Pragaan akan menjadi cikal bakal lahhirnya Rumah Sakit NU yang didambakan warga Sumenep. Oleh karena itu, dirinya mengajak kepada seluruh PRNU untuk membentuk Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PAR NU).

 

“Karena hal ini berdampak positif pada semakin bertambahnya kekuatan NU dalam semua aspek, termasuk di bidang kesehatan,” imbuhnya.

 

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua MWCNU Pragaan, Kiai Hasbullah Marzuq menjelaskan, ada 750 kartu yang dicetak oleh pihaknya. Setiap PRNU akan mendapatkan kuota 50 kartu.

 

“50 kartu tersebut dialokasikan untuk Ranting NU 30 kuota, sedang Muslimat NU dan Fatayat NU masing-masing 10 kuota. Adapun mekanisme pendataan dan pendistribusian, kami pasrahkan kepada masing-masing Ranting NU,” tuturnya.

 

Ia menegaskan, kartu sehat tersebut dikhususkan bagi pasien rawat jalan. Jika ingin mendapatkan pelayanan rawat inap, maka keluarga pasien akan dikenakan tarif. “Sebab kemampuan kami sementara hanya sampai di tahap ini,” lanjutnya.

 

Ketua NU Care-LAZISNU Pragaan, Kiai Muhris Baharun menuturkan, syarat dan ketentuan penggunaan kartu tersebut berlaku untuk anggota keluarga pemilik. Selain itu, kartu tersebut tidak boleh dipinjamkan dan hanya berlaku di Klinik NU Pragaan. “Bagi penerima manfaat yang hendak berobat, diharapkan juga membawa kartu keluarga,” jelasnya.

 

Disebutkan oleh Kiai Muhris, bahwa biaya pengobatan dari kartu tersebut diambil dari perolehan Kotak Infaq (Koin) NU Peduli, Kotak Amal, dan donatur tetap LAZISNU. Sedang masa aktif kartu sehat tersebut akan berakhir ketika pengajuan oleh Klinik NU diterima oleh BPJS.

 

 

“Nantinya, warga yang sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), akan diberi blanko pernyataan pindah fasilitas kesehatan (Faskes) ke Klinik NU. Bagi yang belum memiliki, maka secara otomatis akan terdaftar,” tandasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Madura Terbaru