• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Madura

NU Sumenep Tak Bosan Pahamkan Masyarakat tentang Agama dan Pancasila

NU Sumenep Tak Bosan Pahamkan Masyarakat tentang Agama dan Pancasila
PKPNU di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Selasa (13/07/2021). (Foto: NOJ/F)
PKPNU di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Selasa (13/07/2021). (Foto: NOJ/F)

Sumenep, NU Online Jatim

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan beragam perbedaan. Mulai suku, budaya, kesenian, bahasa, dan lainnya. Perbedaan tersebut sudah ada sejak zaman nenek moyang hingga saat ini.

 

Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sumenep Kiai Imam Sutaji saat mengisi materi keaswajaan pada santri di Auditorium Ar-Rachmah Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Selasa (13/07/2021).

 

"Perbedaan tak harus dipertentangkan, apalagi diruncingkan. Sebab nenek moyang kita dan para muassis NU menjaga perdamaian," kata Kiai Sutaji.

 

Kiai Sutaji tersebut menegaskan, Pancasila bukan agama, agama tidak bisa di-Pancasilakan, tetapi Pancasila tidak bertentangan dengan agama.

 

"Di Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Diksi Ketuhanan menandakan bahwa bangsa Indonesia memiliki agama yang berbeda-beda. Sedangkan diksi Esa adalah satu," terangnya pada santri.

 

Selanjutnya, ia mengimbau untuk tidak terkecoh dengan pertanyaan terjebak. Sebab, saat ini ada pertanyaan yang berbunyi 'Mau Pilih Pancasila atau Al-Qur'an?’.

 

Pria yang saat ini mengandi di Pondok Pesantren Al-Ihsan Jaddung itu menyatakan dengan lantang bahwa NU memiliki tanggung jawab diniyah (keagamaan), wathaniyah (kenegaraan dan kebangsaan), dan ijtimaiyah (sosial kemasyarakatan).

 

"Ketiga-tiganya dilakukan sejak dulu hingga sekarang," ujar Kiai Sutaji.

 

Sementara itu, Kiai Zamzami Sabiq Hamid mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang sudi memberikan pengetahuan tentang materi Keaswajaan dan wawasan kebangsaan.

 

"Kami sengaja mendatangkan Instruktur Wilayah Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) ke pondok kami, sebab pesantren kami berlatar Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. Semoga materi yang pemantik berikan, bisa menjadi referensi bagi santri baru kami," tandasnya.

 

Acara ditutup dengan pemberian souvenir dan cinderamata kepada Kiai Imam Sutaji yang diberikan oleh Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum, yakni Kiai Zamzami Sabiq Hamid.

 

Editor: Nur Faishal


Madura Terbaru