• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Pemerintahan

OPOP Sinergikan Ekonomi Pesantren dengan Berbagai Pihak

OPOP Sinergikan Ekonomi Pesantren dengan Berbagai Pihak
Logo OPOP Jatim. (Foto: NOJ/istimewa)
Logo OPOP Jatim. (Foto: NOJ/istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

One Product One Pesantren (OPOP) sebagai program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya adalah dari sebuah organisasi Barisan Gus dan Santri (BagusS). OPOP memiliki komitmen yang sama dengan BagusS yaitu membangkitkan ekonomi pesantren. Dalam hal ini, OPOP dan BagusS menggelar kegiatan silaturahim sekaligus saresehan terkait kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi di Hotel Pesonna Surabaya, Sabtu (10/4/2021) lalu.

 

Ketua Umum DPP BagusS, KH Fahmi Amrullah Hadzik menuturkan, saresehan digelar untuk mengenalkan peluang dan potensi-potensi ekonomi yang bisa diraih kalangan pesantren.

 

“Selama ini potensi ekonomi pesantren tidak begitu diperhatikan. Maka sudah waktunya kita mulai untuk menghidupkan ekonomi umat dan pesantren melalui berbagai macam produknya,” katanya.

 

Gus Fahmi berharap, potensi tersebut bisa benar-benar digali dengan baik. “Semoga ke depan kita bisa melaksanakan itu semua. Apalagi ada peluang dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu OPOP. Jadi kita harapkan potensi dan peluang tersebut bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin,” harapnya.

 

Sementara itu, Prof Mas’ud Said, Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) mengungkapkan jika pesantren memiliki sejarah panjang baik dari segi keilmuan, kebudayaan, maupun jaringan.

 

“Dan produk-produk pesantren itu sekarang sangat banyak dan nyambung dengan kebijakan Gubernur Jatim yaitu OPOP,” ungkapnya.

 

Menurut Prof Mas’ud, produk tersebut selain dapat memenuhi kebutuhan internal, pesantren juga dapat mengambil peran dalam halal culture dan halal industri.

 

“Sebab menurut penelitian, kata Prof Mas’ud, negara-negara seperti Jepang, Brazil, Korea, ternyata lebih menyukai industri makanan halal karena lebih bersih dan sehat. Jadi pesantren bisa mengambil peluang itu,” pungkasnya.


Pemerintahan Terbaru