• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Pandangan KH Anwar Iskandar terhadap Penggerak NU Luar Negeri

Pandangan KH Anwar Iskandar terhadap Penggerak NU Luar Negeri
KH Anwar Iskandar saat acara NU Global Forum, Ahad (28/02/2021). (Foto: NOJ/ Habib).
KH Anwar Iskandar saat acara NU Global Forum, Ahad (28/02/2021). (Foto: NOJ/ Habib).

Surabaya, NU Online Jatim

Dalam serangkaian acara resepsi Hari Lahir (Harlah) yang ke-98 Nahdlatul Ulama, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menghelat ‘NU Global Forum’, Ahad (28/02/2021).

 

NU Global Forum merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Jawa Timur. Salah satu tujuannya untuk memberikan wadah dan kesempatan kepada seluruh warga NU yang berada di luar negeri untuk memberikan apresiasi dan sumbangsih nyata sesuai ragam profesi mereka.

 

Kegiatan yang mengusung tema “Arus Baru Gerakan NU di Luar Negeri” ini digelar secara virtual dengan mengundang beberapa tokoh NU yang sedang atau pernah berkhidmat dan tergabung dalam kepengurusan NU di luar negeri. Diantaranya ialah Moh Faisal Aminuddin Mantan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman, Moh Rodlin Billah Ketua PCINU Jerman, dan Ahmad Afnan Ansori Ketua PCINU Belanda.

 

Selain itu hadir pula Emil Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus salah satu pendiri PCINU Jepang, KH Anwar Iskandar Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur, Akh Muzakki Sekretaris PWNU Jatim sekaligus Mantan Pengurus PCINU Australia, Listiyono Santoso Ketua Lakpesdam NU Jawa Timur, dan Khoirul Rosyadi Mantan Sekretaris Lakpesdam NU Jatim sekaligus Mantan Ketua PCINU Rusia.

 

KH Anwar Iskandar dalam sambutannya mengatakan, orang-orang yang mengabdikan dirinya di NU, utamanya di luar negeri dengan Islamnya yang minoritas, sama halnya dengan sahabat nabi yang diutus untuk menyebarkan Islam yang rahmah tempo dulu.

 

“Insyaallah apa yang anda lakukan untuk mengembangkan NU di luar negeri, akan menjadi nilai yang sangat tinggi di hadapan Allah dan Nabi Muhammad SAW. Hal ini merupakan bagian dari sebuah amal sholih dalam upaya mensyiarkan agama Allah,” kata Wakil Rais PWNU Jawa Timur tersebut.

 

Disebutkan bahwa menjadi orang Islam Indoensia merupakan bagian dari upaya dan hasil dari misi yang dikembangkan oleh pejuang Islam pada zaman dahulu. Indonesia yang masyarakatnya 100 persen menganut agama Hindu-Budha, tapi kemudian berubah seperti sekarang.

 

“Yang awalnya Islam Indonesia nol persen, sekarang malah menjadi lebih 80 persen. Ini juga akibat dan hasil dari perjuangan-perjuangan ulama yang diutus oleh Rasulullah SAW, untuk mengembangkan Islam ke luar Negeri Madinah,” imbuhnya.

 

Kini, NU memegang amanah dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengajarkan serta memperjuangkan Islam yang kita yakini sebagai sebuah kebenaran, yaitu Islam wasathiyah dan moderat. Hingga bermuara pada seperti yang diamanatkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu Islam Rahmatan lil ‘Alamin.

 

“Bahwa Islam tidak hanya menjadi rahmat bagi mukmin saja, tapi juga untuk seluruh semesta alam. Sungguh ini warisan dari muassis NU yang perlu kita rawat dan lestarikan,” ucapnya.

 

Sementara itu, Listiyono Santoso menyebutkan, NU Global Forum diselenggarakan dalam rangka untuk membangun sebuah interaksi antara aktivis-aktivis NU yang ada di berbagai negara, yang diistilahkan sebagai diaspora warga NU. Hal ini merupakan salah satu modal sosial bagi warga NU ke depan.

 

“Karena ini menunjukkkan bahwa aktivis NU saat ini sudah bersifat global. Tidak hanya di Indoensia, tapi juga di luar negeri,” ungkapnya.

 

Ketua Lakpesdam NU Jawa Timur ini menambahkan, selain menjadi diaspora warga NU di berbagai negara, ia juga dapat menjadi duta bagi kepentingan NU untuk membangun jejaring dengan negara-negara di mana para PCINU itu berada. “Baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan bidang lainnya,” tambahnya.

 

Ia mengupayakan, NU Global Forum dapat menjadi kegiatan rutin dan istiqamah digelar secara periodik. Karena dirinya meyakini ada potensi yang begitu luar biasa yang dimiliki warga NU di luar negeri tersebut.

 

“Ini merupakan sosial kapital penting yang menjadi bagian bahwa NU itu sekarang punya beragam profesi yang tidak hanya kuat dalam bidang keagamaan, tapi juga kuat dalam bidang profesi lain. Ini merupakan modal awal bagi kemajuan NU di masa depan,” tuturnya.

 

 

Akh Muzakki cukup mengapresiasi kegiatan ini. Hal ini menurutnya selaras dengan komitmen PWNU Jawa Timur dalam menyongsong satu abad NU.

 

“Karena, menuju satu abad NU harus dilakukan upaya-upaya strategis, terkait dengan pengembangan, pemetaan, dan maksimalisasi Sumber Daya Manusia dalam berbagai sektor,” katanya.

 

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru