Ponorogo, NU Online Jatim
Salah satu ikhtiar mengurangi risiko tanah longsor dan banjir adalah dengan melakukan penanaman pohon. Apalagi gerakan ini melibatkan banyak kalangan, tentu akan lebih baik.
Hal ini seperti dilakukan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Ponorogo. Kegiatan melibatkan pemuda-pemudi Kedunglor, Desa Tajug, Kecamatan Siman, Ahad (27/12/2020).
Boleh dikata, apa yang dilakukan PC LPBINU Ponorogo ini sebagai kegiatan rutin dan kerap diselenggarakan. Sehingga tidak salah kalau disebut sebagai lembaga yang istikamah menanam lahan.
“Kegiatan semakin diintensifkan di bulan Desember mengingatkan kita semua ingat kata mutiara KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang berhubungan dengan menanam, yakni saat yang lain menuai, sibuk menanam,” kata Novi Tri Hartanto.
Ketua PC LPBINU Ponorogo tersebut menjelaskan bahwa NU harus hadir di semua lini masyarakat. Apalagi faktanya, di wilayah Ponorogo jika memasuki musim penghujan selalu ada kejadian banjir.
"Masa kecil kita tidak pernah mendengar ada banjir. Ketika penghujan di Ponorogo banyak mendengar banjir dan juga terjadi akhir-akhir ini," ungkapnya.
Gus Novi, sapaan akrabnya mengungkap, kondisi tersebut yang membuat personel PC LPBINU dan relawan bergerak untuk hadir dengan membantu masyarakat.
"Kehadiran kita bagaikan solusi dan menginspirasi. Bahwa untuk bergerak, harus dimulai dari kita, lingkungan dan untuk keluarga," paparnya.
Sementara itu, Hadi Priyanto selaku Camat Siman menyampaikan terima kasih sudah menggerakan pemuda untuk penghijauan dengan tanaman produktif.
"Saya yakin, apapun itu harus ada yang memulai. Dan hari ini kita seperti mendapat suntikan dari PC LPBINU untuk mengadakan penghijauan," ujarnya.
Di pihak lain, Widoyo selaku wakil Paguyuban Pemuda Dunglor Comunity menyatakan hal yang sama. Bahkan pihaknya merasa sangat senang dengan adanya gerakan ini.
"Terima kasih kepedulian LPBINU," pungkasnya.
Penulis: Khoirul
Editor: Syaifullah
