• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Peduli Perempuan dan Anak, Kopri PMII di Bangkalan Sosialisasi ke Sekolah

Peduli Perempuan dan Anak, Kopri PMII di Bangkalan Sosialisasi ke Sekolah
Kopri PMII STAI Darul Hikmah, Bangkalan saat sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan pelecehan perempuan dan anak. (Foto: NOJ)
Kopri PMII STAI Darul Hikmah, Bangkalan saat sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan pelecehan perempuan dan anak. (Foto: NOJ)

Bangkalan, NU Online Jatim

Kader Korp PMII Putri (Kopri) STAI Darul Hikmah Kabupaten Bangkalan melaksanakan sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan pelecehan anak, Jumat (10/09/2021). Kegiatan ini dilaksanakan di MTs Darul Ismail Desa Tlomar, Kacamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan.

 

Dalam kegiatan ini, ada dua pemateri yang disiapkan. Yaitu Liwaul Hikmah menyampaikan materi tentang pernikahan dini, dan Iis Fatmawati membahas pelecehan anak.

 

Liwaul Hikmah mengatakan, pernikahan dini sangat sering terjadi khususnya di masyarakat Madura. Banyak masyarakat Madura yang menikahkan anaknya salah satu alasannya karena ekonomi.

 

"Padahal perlu diketahui bahwa menikahkan anak di usia dini akan memunculkan dampak negatif. Yaitu akan rentan melahirkan bayi prematur, tekanan darah tinggi, anemia dan ibu meninggal dunia saat melahirkan. Salah satu alasan logisnya karena tubuhnya belum matang dan fisiknya belum kuat untuk melahirkan anak," katanya.

 

"Maka perlu edukasi untuk orang tua, perlu pemahaman usia dini disampaikan kepada orang tua karena menikah di usia dini itu tidak baik dan harus dicegah," lanjutnya.

 

Sedangkan Iis Fatmawati menyampaikan, pelecehan terhadap anak banyak sekali bentuknya. Mulai dari ucapan, tulisan, simbol bahkan tindakan yang di rasa menganggap menghina dan memandang rendah anak tersebut.

 

"Tindakan pelecehan awalnya timbul dari hawa nafsu pelaku dan terjadi perbuatan atau pemaksaan sehingga pelaku mendapatkan kepuasannya," tuturnya.

 

 

Iis Fatmawati menambahkan bahwa sangat perlu ada tindakan orang tua memberikan pemahaman. "Edukasi dan peringatan kepada anak untuk menghindari atau tidak melakukan tindakan itu," tandasnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru