Malang, NU Online Jatim
Surat edaran yang diresmikan oleh Walikota Malang tentang penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mendapat tanggapan baik dari Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang, H Moh Sulton. Surat edaran tersebut berisi tentang kegiatan PTM yang dimulai sejak tanggal 19 April 2021 untuk siswa PAUD, SD dan SMP.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka merupakan hal yang ditunggu. Pasalnya, sudah lama pembelajaran dalam jaringan (daring) diberlakukan.
“Ada 96 lembaga sekolah/madrasah di antaranya SD/MI sampai SMA/SMK/MA di bawah lingkup LP Ma’aarif NU di Kota Malang, nanti kita tindak lanjuti. Hampir semua sekolah tersebut sudah memberlakukan kelas tatap muka terbatas,” ungkapnya kepada NU Online Jatim pada Selasa (20/04/2021).
Hingga saat ini, lanjut H Sulton, proses pembelajaran sementara diberlakukan fifty-fifty
.
“Sesuai surat edaran, saat ini, kami masih proses pembelajaran ada yang online dan offfline, sehingga 50% peserta didik yang PTM datang ke sekolah atau madrasah, sisanya tetap online, begitu bergantian,” tambahnya.
Sementara lembaga seperti madrasah, mendapatkan arahan melalui Kementerian Agama (Kemenag), sedangkan SD sd SMP/SMA/SMK mendapatkan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Kota Malang.
“Arahan yang disampaikan terkait pencegahan, senantiasa menerapkan 5M di lingkungan sekolah,” lanjutnya.
Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’had Aly Al-Hikam Malang tersebut mengaku bahwa dirinya sangat setuju pembelajaran tatap muka diberlakukan dengan catatan perlu ditunjang dengan pengadaan sarana protokol kesehatan yang memadai.
“Di setiap sekolah atau madrasah sudah kami siapkan tempat cuci tangan, thermogun, dan wajib menggunakan masker,” pungkasnya.
Editor: Risma Savhira
