• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Tapal Kuda

Pemberdayaan Ekonomi Hendaknya Jadi Perhatian Pesantren

Pemberdayaan Ekonomi Hendaknya Jadi Perhatian Pesantren
Diskusi ekonomi pesantren di Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. (Foto: NOJ/P Mika)
Diskusi ekonomi pesantren di Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. (Foto: NOJ/P Mika)

Probolinggo, NU Online Jatim

Banyak tugas yang diemban pesantgren saat ini. Tidak semata sebagai lembaga yang membimbing karakter dan pemahaman keagamaan, juga eknomi.

 

Penegasan ini disampaikan KH Abdul Hamid Wahid bahwa pesantren adalah lembaga yang menyiapkan kader yang ditempa dengan tafaqquh fiddin. Juga sasaran lainnya melakukan peran kemasyarakatan dan perjuangan dalam rangka melakukan perbaikan di masyarakat.

 

“Pesantren saat ini tentu harus lebih mengaktualisasikan bukan hanya sekadar dalam pendidikan dan pengajaran tetapi juga dalam beberapa fungsi lainnya, yaitu pengkaderan, pelayanan kepada masyarakat dan dakwah, termasuk di dalamnya yang sangat relevan adalah ekonomi,” kata Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (25/3).

 

Menurut Gus Hamid, sapaan akrabnya bahwa Nahdlatut Tujjar dalam sejarah pesantren dapat dilihat di dalam masa-masa berdirinya Nahdlatul Ulama pada 1911 akhir. Yang mana seorang KH Abdul Wahab Chasbullah membangkitkan kesadaran masyarakat untuk berubah menyongsong perkembangan zaman melalui Taswirul Afkar.

 

“Kemudian juga melakukan gerakan Nahdlatul Wathan yakni kebangkitan cinta Tanah Air dan Nahdlatut Tujjar atau kebangkitan para pelaku usaha dan bisnis,” kata Rektor Universitas Nurul Jadid (Unuja) tersebut.

 

Dirinya menyampaikan bahwa wacana Indonesia emas di tahun 2045 sangat relevan untuk didengungkan. Dengan demikian sudah saatnya Indonesia bangkit.

 

Hal tersebut disampaikan Gus Hamid yang tampil bersama H Ahmad Syauqi. Tema yang diangkat adalah Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Santri dan Pesantren.

 

Menurut H Ahmad Syauqi, masyarakat Indonesia tidak akan sejahtera apabila ekonominya masih belum terbangun. dan itu menjadi tanggung jawab santri untuk bergerak salam bidang keumatan.

 

“Kalau kita bangun roda ekonomi kecil, maka akan menjadi sebuah kekuatan besar,” katanya di aula Pesantren I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

 

Putra Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin ini melanjutkan bahwa untuk bisa sampai ke arah sana diperlukan gerakan untuk membangun kebangkitan bersama.

 

“Insyaallah eksistensi pesantren dan santri bukan hanya gerakannya, tapi hasilnya akan terlihat dan perannya betul-betul akan ditunggu,” ungkapnya.

 

Di hadapan undangan, Gus Syauqi mendorong santri memberikan motivasi, inspirasi, serta menjadi penggerak untuk menjadi penyambung kekuatan ekonomi.

 

“Karena kemandirian yang tidak bersinergi akan punah, dengan demikian kemandirian akan kuat jika bersinergi.” pungkasnya.

 

Penulis: Ponirin Mika

Editor: Syaifullah


Editor:

Tapal Kuda Terbaru