• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Pemkab Banyuwangi Sediakan Dapur Umum untuk Pesantren Blokagung

Pemkab Banyuwangi Sediakan Dapur Umum untuk Pesantren Blokagung
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat meninjau dapur umum di Pesantren Blokagung. (Foto: NOJ/Mdk)
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat meninjau dapur umum di Pesantren Blokagung. (Foto: NOJ/Mdk)

Banyuwangi, NU Online Jatim

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengadakan dapur umum untuk penanganan klaster pondok pesantren. Dapur umum tersebut menyediakan 18.000 porsi makanan untuk kebutuhan makan harian penghuni pondok pesantren selama masa karantina.

 

Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Abdul Kadir menjelaskan, Pemkab Banyuwangi menyediakan anggaran Rp 3 miliar untuk kebutuhan logistik dapur umum tersebut.

 

"Mulai Kamis besok, ada pemilahan dapur. Sebelumnya kan hanya Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Jatim. Mulai Kamis, 3000 porsi disiapkan TNI, 1500 porsi dari Pemprov Jatim, dan 1500 porsi dari Pemkab Banyuwangi. Namun semua logistik anggarannya dari kami. Pemprov Jatim dan TNI mendukung tenaga dan peralatan agar penyiapan lebih cepat," kata Kadir, Rabu (2/9/2020).

 

Ada bantuan tenaga Tagana Jatim 30 orang dan TNI melibatkan 150 anggotanya.

 

Kadir menjelaskan, tiap hari disiapkan 18.000 porsi makanan untuk sarapan, makan siang, dan malam, selama 14 hari. Makanan yang disajikan pun tidak sembarangan, harus nasi kotakan.

 

"Menunya sesuai yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan. Di setiap penyajian harus ada nasi, lauk, sayur, dan buah. Juga diberi air mineral kemasan," ujar Kadir. Jadi ditegaskan, bila ada foto nasi hanya dengan mi, itu bukan dari dapur Pemkab, lanjutnya.

 

Untuk kebutuhan tersebut, Kadir mengatakan, BPBD belanja logistik dalam jumlah besar. Contohnya, untuk satu kali menu makan siang dibutuhkan telur ayam 645 kg, terong 650 kg, tempe 40 lonjor, tomat 50 kg, cabe besar dan rawit 90 kg, terasi 10 kg.

 

"Lalu nasi 900 kg, belum buah-buahan. Kami bekerja tulus demi kebaikan para penghuni pondok pesantren agar segera dibebaskan dari Covid-19," beber Kadir.

 

Dapur umum telah didirikan di tanah lapang yang tidak jauh dari pondok. Lapangan itu didesain menjadi pusat dapur umum.

 

Anggota Taruna Siaga Bencana atau Tagana yang terlibat di dapur umum, Dwi Trestanti, dari Kecamatan Rogojampi, mengatakan, pengalaman memasak untuk penanganan Covid-19 adalah pengalaman baru bagi dia, karena memang pandemi ini baru pertama melanda dunia.

 

"Ini jumlahnya luar biasa besar, 18 ribu itu tidak sedikit. Ekstra kerjanya," kata Tanti, sapaan akrabnya.

 

"Kami semua bekerja keras, tulus. Meski tugas kami penuh risiko, ini sudah panggilan jiwa, kami niatkan membantu sesama," pungkasnya.

 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru