• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Madura

Pemuda Sumenep Diajak Tebar Toleransi dan Perdamaian di Medsos

Pemuda Sumenep Diajak Tebar Toleransi dan Perdamaian di Medsos
Pelatihan media sosial di Desa Payudan Dungdang Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep. (Foto: NOJ/ Abd Warits).
Pelatihan media sosial di Desa Payudan Dungdang Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep. (Foto: NOJ/ Abd Warits).

Sumenep, NU Online Jatim  
 
Kelompok Kerja (Pokja) Desa Damai Payudan Dungdang Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep yang dibina langsung Wahid Faundation dan Biro Pengabdian Masyarakat  (BPM) Pondok Pesantren Annuqayah menggelar pelatihan desain grafis konten media sosial, Kamis (23/09/2021). Melalui pelatihan ini diharapkan pemuda desa setempat aktif menebar pesan toleransi di media sosial.

 

Kegiatan dengan tema "Mengkampanyekan Toleransi dan Perdamaian yang Cerdas dan Kreatif berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal” ini dipusatkan di Balai Desa Payudan Dungdang selama satu hari penuh.

 

Kegiatan yang melibatkan 25 pemuda desa ini bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep dan Redaksi NU Online Sumenep. 

 

Ketua Panitia kegiatan, Hasbiyah mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan para pemuda di Desa Payudan Dundang mampu menerapkan kaidah jurnalistik dalam proses penyampaian pesan melalui media sosial.   

 

“Pemuda-pemudi desa Payudan nantinya diharapkan mampu mengaplikasikan software desain guna menunjang pesan yang akan disampaikan dalam kampanye toleransi dan perdamaain. Di samping itu, agar mereka bisa melatih softskill dan hardskill,” terangnya kepada NU Online Jatim.

 

Koordinator Wahid Foundation Sumenep, Ulfatun Hasanah mengatakan, pelatihan ini akan ada Rencana Tindak Lanjut (RTL) kepada seluruh peserta yang berpartisipasi. Peserta akan diajak langsung untuk mengkampanyekan toleransi dan perdamaian di media sosial. 

 

Sebab, menurutnya, pemuda desa yang potensial harus bisa bermedia dengan baik hari ini, bukan malah menjadi penyebar hoaks.  

 

 

“Kita tidak hanya selesai di pelatihan,  kita buat kelompok kepada mereka untuk membuat desain yang berisi konten-konten hikmah, serta tulisan esai atau feature yang nanti akan mereka posting di media sosial mereka masing-masing,” pungkasnya. 

 

Penulis: Abdul Warits
Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru