• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Penanganan Anak Yatim Korban Pandemi Perlu Kolaborasi Antar Elemen

Penanganan Anak Yatim Korban Pandemi Perlu Kolaborasi Antar Elemen
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, H M Alwi menyampaikan paparan dalam Webinar Literasi Seri Pandemi MUI Jatim. (Foto: NOJ/Siti Nurhaliza).
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, H M Alwi menyampaikan paparan dalam Webinar Literasi Seri Pandemi MUI Jatim. (Foto: NOJ/Siti Nurhaliza).

Probolinggo, NU Online Jatim

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur kembali menggelar Webinar Literasi Seri Pandemi ke-10, Sabtu (03/09/2021). Kali ini, tema yang diusung ialah  'Mengawal Masa Depan Anak Yatim Korban Pandemi'.

 

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, H M Alwi menyampaikan, bahwa dampak Covid-19 tidak hanya pada sektor kesehatan dan ekonomi. Akan tetapi juga berdampak pada sektor sosial.

 

"Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, per tanggal Agustus 2021 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 385.183 dan yang meninggal 28.455," ujarnya.

 

Ia juga menjelaskan tentang konvergensi dalam penanganan anak yang kehilangan orang tua yang meninggal akibat Covid-19 adalah melalui pemerintah, baik provinsi ataupun daerah. Selain itu, ada pula Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga masyarakat.

 

"Lembaga masyarakat itu di antaranya ada Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Panti Asuhan, Lembaga Zakat, LPA, dan pondok pesantren," terang Alwi.

 

Sedang pengasuhan anak yatim, menurut Alwi, ada beberapa bentu. Di antaranya diasuh keluarga inti, diasuh oleh orang tua asuh (foster care), diasuh oleh wali yang ditetapkan pengadilan, dan diasuh orang tua angkat.

 

"Di samping itu ada juga yang ditangani oleh lembaga yang melakukan pengasuhan anak yang berasal dari keluarga tidak mampu," jelasnya.

 

Penanganan sebagaimana dimaksud, menurut Alwi, tidak hanya dapat dilakukan oleh satu instansi. Akan tetapi semua pihak harus bergandeng tangan dan bersinergi.

 

Sebelumnya, Sekretaris MUI Jatim, Akh Muzakki juga menyampaikan hal serupa. Bahwa penanganan terhadap anak yatim korban terdampak Covid-19 hendaknya dilakukan bersama-sama oleh semua elemen.

 

"Kolaborasi tersebut perlu dilakukan agar penanganannya dapat maksimal sesuai harapan," tandasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Tapal Kuda Terbaru