• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Pengajian NU Ditolak di Yogyakarta, Tabligh Akbar Muhammadiyah di Bangkalan Aman

Pengajian NU Ditolak di Yogyakarta, Tabligh Akbar Muhammadiyah di Bangkalan Aman
Spanduk sambutan atas hadirnya para pimpinan dari Muhammadiyah pada pelantikan dan tabligh akbar PD Pemuda Muhammadiyah dan Nasyfatul Aisyiyah Kabupaten Bangkalan. (Foto: NOJ/Abdullah Hafidi)
Spanduk sambutan atas hadirnya para pimpinan dari Muhammadiyah pada pelantikan dan tabligh akbar PD Pemuda Muhammadiyah dan Nasyfatul Aisyiyah Kabupaten Bangkalan. (Foto: NOJ/Abdullah Hafidi)

Bangkalan, NU Online Jatim
Perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang telah digariskan Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Dalam esensinya, perbedaan harus menjadi jalan untuk mempererat persatuan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena dari perbedaan lah tercipta keberagaman, yang kemudian melahirkan sikap tepo seliro antar satu sama lain, bukan sebagai ajang perpecahan.

 

Dalam menyikapi penolakan pengajian akbar dan peringatan hari lahir (Harlah) ke-97 Nahdlatul Ulama (NU) di Kauman Yogyakarta, keluarga besar NU Bangkalan justru wujudkan tepo seliro. Hal tersebut dibuktikan saat diselenggarakannya pelantikan dan tabligh akbar Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah dan Nasyfatul Aisyiyah Kabupaten Bangkalan, Ahad (8/3) di Pendopo 2 Kabupaten Bangkalan.

 

Pelaksanaan pelantikan dan tabligh akbar Muhammadiyah Bangkalan yang tentu saja dipusatkan di bumi Nahdlatul Ulama ini berjalan lancar, aman, dan terkendali.

 

Dalam sambutannya, Bupati Bangkalan, RK Abdul Latif Amin menyampaikan bahwa pemerintahannya berharap dapat bersinergi dengan berbagai organisasi keagamaan termasuk Muhammadiyah dalam membangun kawasan setempat.

 

"Kami berharap melalui momen ini kita dapat selalu bersinergi dalam membangun Kabupaten Bangkalan yang lebih maju, sejahtera, dan religius," kata bupati yang juga salah seorang A'wan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini.

 

Dari dilaksanakannya pelantikan dan tabligh akbar Muhammadiyah ini, muncul beragam apresiasi dan ucapan selamat dari jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan beserta badan otonom yang ada.

 

"Persoalan di Yogyakarta saya pikir sudah selesai, dimana kita saling memahami dan menghormati. Kita ingin memperkuat kebersamaan, merajut silaturahim dengan Muhammadiyah yang juga memiliki andil besar terhadap pembangunan negeri ini," pesan RKH Hasani Zubair, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bangkalan.

 

Ra Hasani, demikian sapaan akrabnya melanjutkan, sikap NU yang tidak reaktif menanggapi persoalan penolakan pengajian akbar dan harlah NU di Kauman Yogyakarta, justru menjadikan NU jauh lebih dewasa dalam menyikapi sesuatu.

 

Di tempat terpisah Ketua PCNU Bangkalan, KH Muhammad Makki Nasir memberikan ucapan selamat atas dilantiknya Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah dan Nasyfatul Aisyiyah Kabupaten Bangkalan di bumi Nahdlatul Ulama Bangkalan.

 

"Perbedaan jangan sampai merobek persaudaraan, karena inilah prinsip kultur Nahdliyin," pesan Kiai Makki, sapaan kesehariannya kepada warga NU.

 

Perbedaan pandangan, menurut Ketua Koordinator Daerah (Korda) NU Madura Raya ini harus tetap berjalan dalam suasana persaudaraan.

 

"Tawadhu dan saling menghargai satu sama lain, sehingga dalam berbangsa dan bernegara tetap terjaga persatuan dan kesatuan, apalagi di bumi Nadlatul Ulama Bangkalan,” pesannya.

 

Masih dalam pernyataannya, Ra Makki menegaskan kepada para warga NU khususnya kader NU Bangkalan bahwa sesekali jangan pernah merendahkan siapapun dalam hidup.

 

"Jangan pernah merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita," pesannya yang diamini RKH Fakhrillah Aschal.

 

"Setuju,” ucap Ra Fakhri, sapaan Rais PCNU Bangkalan  ini singkat dan penuh harap.

 

Kontributor: Abdullah Hafidi
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Madura Terbaru