• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Pantura

Penipuan Modus Hibah Resahkan Sejumlah Pesantren di Bojonegoro

Penipuan Modus Hibah Resahkan Sejumlah Pesantren di Bojonegoro
Anna Muawanah, Bupati Bojonegoro saat kunjungan ke sekolah. (Foto: NOJ/RTa)
Anna Muawanah, Bupati Bojonegoro saat kunjungan ke sekolah. (Foto: NOJ/RTa)

Bojonegoro, NU Online Jatim

Saat ini sejumlah pesantren di Bojonegoro menjadi sasaran aksi penipuan. Oknum memanfaatkan bahwa pemerintah kabupaten setempat memberikan bantuan, yang ujung-ujungnya meminta sejumlah uang.

 

Karena itu masyarakat diharapkan untuk berhati-hati dan waspada jika mendapatkan informasi akan menerima bantuan melalui telepon atau pesan dari nomor yang tidak dikenal. Karena saat ini sedang marak modus penipuan dengan mengatasnamakan Bupati Anna Muawanah.

 

Disampaikan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Bojonegoro, Masirin bahwa ada kejadian dari nomor 081218424973 menginformasikan ke Pondok Pesantren Al-Rahmani Desa Kanten Kecamatan Trucuk dan Pesantren Halaqotud Tadris Desa Bakalan, Kecamatan Kapas. Yang mana pesantren tersebut akan menerima bantuan hibah dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

 

“Jadi, modusnya adalah dua pesantren tersebut di atas diberi tahu akan menerima bantuan hibah tapi dengan syarat harus mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu,” katanya  Ahad (24/01/2021) malam.

 

Dirinya bersyukur karena pihak pesantren waspada dan langsung mengonfirmasi hal tersebut kepada pihak pemerintah daerah setempat.

 

“Alhamdulillah, kedua pesantren tersebut sudah waspada dan langsung klarifikasi ke kami sehingga tidak sempat terjadi transaksi ke oknum tersebut ” katanya,

 

Lebih lanjut Masirin menjelaskan, hal ini perlu diinformasikan kepada masyarakat karena modus ini sudah pernah terjadi di akhir tahun 2020. Hanya saja yang disayangkan waktu itu, pelaku berhasil memperdaya korban.

 

”Jadi kami menekankan agar masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya” harap dia.


Editor:

Pantura Terbaru