• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Parlemen

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi di Jatim Harus Segera Dilakukan

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi di Jatim Harus Segera Dilakukan
Ahmad Athoillah, Anggota Komisi B DPRD Jatim. (foto: NOJ/istimewa)
Ahmad Athoillah, Anggota Komisi B DPRD Jatim. (foto: NOJ/istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mengalami kontraksi sebesar 2,39 persen pada 2020. Hal tersebut mendapat tanggapan dari Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah. Dirinya menyebutkan, bahwa pemerintah perlu segera melakukan pemulihan ekonomi.

 

“Mengoptimalkan sektor pertanian bisa menahan laju kontraksi ekonomi. Serta, pengoptimalan kredit yang tepat sasaran di berbagai sektor utama juga bisa mempercepat pemulihan ekonomi,” kata pria yang akrab disapa Mas Atho’ ini, Senin (22/02/2021).

 

Politisi asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ini mengungkapkan, bahwa ada beberapa faktor penyebab perekonomian Jawa Timur mengalami kontraksi.

 

“Faktor utamanya adalah pandemi Covid-19 yang menyebabkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemudian dilanjutkan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dua aturan tersebut berdampak pada konsumsi rumah tangga untuk transportasi dan rekreasi karena pergerakan masyarakat dibatasi,” ungkapnya.

 

Mas Atho’ menambahkan, bahwa minimnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Jawa Timur juga menjadi penyebabnya. Menurutnya, di saat kontraksi seperti saat ini, APBD bisa naik agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat.

 

“Jika tidak bisa meningkatkan penyerapan anggaran, perekonomian di Jawa Timur bisa mengalami kontraksi hingga tahun 2021. Oleh karena itu, Pemprov harus mempercepat penyerapan anggaran untuk aktivitas ekonomi,” tambahnya.

 

Kendati demikian, menurut Mas Atho’, pandemi Covid-19 bukanlah suatu halangan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

 

“Pemprov Jatim bisa menggandeng pemerintah kabupaten/kota, pengusaha, para ahli, dan masyarakat untuk merumuskan peraturan mengenai percepatan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

 

Anggota dewan asal daerah pemilihan Jombang Mojokerto ini memberikan rekomendasi, bahwa Pemprov Jawa Timur perlu dukungan sektor ekonomi dengan multiplier effect tinggi dan keterkaitan industri hulu dan hilir.

 

“Kemudian sektor potensial harus difasilitasi untuk meningkatkan daya saing, dan sekaligus memperkuat kontribusi terhadap perekonomian Jatim,” pungkasnya.


Parlemen Terbaru