• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Pergunu Sumenep Bagikan Sembako kepada Sejumlah Guru Swasta

Pergunu Sumenep Bagikan Sembako kepada Sejumlah Guru Swasta
Keceriahan guru non-sertifikasi saat menerima bantuan Sembako dari Pergunu Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Keceriahan guru non-sertifikasi saat menerima bantuan Sembako dari Pergunu Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Covid-19 yang melanda di berbagai negara mampu melemahkan banyak sektor usaha termasuk berdampak kepada guru madrasah di Kabupaten Sumenep.

 

Setelah berakhirnya acara Konferensi Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pergunu Pragaan, Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama  (Pergunu) Sumenep membagikan bantuan Sembilan bahan pokok (Sembako). Paket diperuntukkan kepada guru yang terdampak Covid-19 yang dipusatkan di auditorium Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Pragaan, Senin (11/5).

 

Acara diadakan untuk membantu guru non-sertifikasi di berbagai tempat yang saat ini kegiatan belajar mengajarnya dibatasi oleh aturan pemerintah akibat Covid-19.

 

"Ketika ditetapkannya physical distancing serta berlakunya protokol kesehatan, seluruh kegiatan belajar mengajar atau KBM dan aktivitas civitas akademika di berbagai lembaga pendidikan swasta terpaksa dihentikan selama masa pandemi belum berakhir,” kata Moh Shaleh. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19 yang sudah menyebar ke pelosok pedesaan, lanjut Ketua PC Pergunu Sumenep ini.

 

Dirinya sangat khawatir terhadap kondisi perekonomian sejumlah guru di Kabupaten Sumenep, sehingga berinisiatif memberikan bantuan Sembako demi mengurangi beban.

 

"Ini tidak seberapa hanya berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 3 bungkus mi instan, 1 bungkus kecap, 1 kilogram gula, dan sejenisnya. Hanya ini yang kami bisa bantu kepada guru, semoga batuan ini bisa mengurangi beban ekonomi kalangan guru di Pragaan," harapnya.

 

Di kesempatan berbeda, Andiyanto selaku koordinator pendataan menyatakan bahwa tidak semua guru yang hadir mendapatkan bantuan.

 

"Karena keterbatasan Sembako, maka guru PNS, sertifikasi, dan guru yang menjadi pendamping desa serta guru yang hidupnya sejahtera secara ekonomi diminta untuk mengalah atau tidak menerima bantuan ini," tegasnya.

 

Dirinya menegaskan bahwa kegiatan tersebut hanya gerakan kecil. Karenanya, Pergunu ditantang untuk menghadirkan kegiatan yang bisa mensejahterakan guru non-sertifikasi di Kecamatan Pragaan.

 

Sejumlah guru non-sertifikasi merasa senang dengan kegiatan ini yang dilakukan di tengah pandemi panjang.

 

"Terima kasih, ternyata Pergunu tidak hanya pandai di madrasah secara teori. Tapi secara praktis bisa membuktikan gerakannya kepada guru non-sertifikasi,” kata Gus Fatihul Abror selaku tenaga pendidik di Pondok Pesantren Nuril Huda Al-Imron Pekamban Laok.

 

 

Kontributor: Firdausi
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Madura Terbaru