• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pantura

Perkuat Intelektual, Ansor di Bojonegoro Gelar Diskusi Demokrasi

Perkuat Intelektual, Ansor di Bojonegoro Gelar Diskusi Demokrasi
Acara diskusi demokrasi bersama Bawaslu Bojonegoro. (Foto: NOJ/M Yazid)
Acara diskusi demokrasi bersama Bawaslu Bojonegoro. (Foto: NOJ/M Yazid)

Bojonegoro, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Kota Bojonegoro, berupaya memperkuat intelektual keanggotaannya. Merespons hal itu, badan otonom (Banom) NU yang mengakomodir pemuda ini mengadakan diskusi terkait demokrasi.

 

Kegiatan yang bertajuk 'Koidahan' ini berlangsung di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (13/01/2021) ini diikuti oleh anggota seluruh anggota Ansor Kecamatan Kota Bojonegoro. Serta menghadirkan narasumber komisioner Bawaslu setempat, Dian Widodo dan Mustakim, Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Bojonegoro.

 

Ketua PAC GP Ansor Kota Bojonegoro, Heri Puji Santoso menuturkan, kegiatan yang digagas oleh sahabat-sahabat Ansor Kota (sebutan untuk PAC Bojonegoro) bukanlah hal baru. Pasalnya aktivitas seperti ini sudah ada sejak awal berdirinya NU untuk pengembangan jama'ah dan jam'iyah.

 

"Yakni tasywirul afkar yang digagas oleh Mbah Wahab Hasbullah pendiri Ansor termasuk yang dilanjutkan dengan sebutan forum demokrasi yang diinisiasi Gus Dur," katanya. 

 

Mantan Koordinator Gusdurian Bojonegoro itu juga menjelaskan, munculnya Koidahan ini tidak lebih dari sekedar melanjutkan pemikiran dan gerakan-gerakan para pendahulu, hanya namanya saja yang berbeda. Menurutnya, kegiatan yang memang dikhususkan sebagai ajang silaturahim ini, akan memuat isu-isu dan topik aktual yang kontekstual.

 

"Sebab Ansor bukan hanya membahas ritual keagamaan, namun lebih dari itu, isu-isu kemanusiaan yang menjadi esensi agama, harus selalu diperjuangkan," jelasnya.

 

Dirinya berharap ke depan budaya diskusi dan literasi tidak berhenti hanya di sini saja. Karena masyarakat urban tentu membutuhkan tawaran-tawaran ide dan gagasan yang lebih menarik.

 

"Maka kami meyakini ijtihad yang kami lakukan ini belum tentu salah juga belum tentu benar, sebab ijtihad adalah nilai sebuah perjuangan, pasti akan ada hikmah dari ini semua," terangnya.

 

Sementara itu ketua PC GP Ansor Kabupaten Bojonegoro, Mustakim menyampaikan, politik adalah alat untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama.

 

"Tapi akhir-akhir ini politik yang mestinya mempunyai arti nilai mulia, menjadi preseden buruk dan sikap apatis bagi masyarakat kebanyakan, tentu ini disebabkan oleh persepsi yang salah," ungkapnya.

 

Mustakim juga memberikan semangat ke kader-kader ansor, bahwasannya tidak ada manusia hidup tanpa politik.

 

"Perdagangan, perkumpulan, pendidikan dan semacamnya adalah manifestasi dari konsesi politik, maka tindakan apolitik adalah sikap yang tidak benar, menciderai perjuangan," pungkas mantan ketua DPD KNPI Kabupaten Bojonegoro itu.

 

 

Penulis: M Yazid

Editor: Risma Savhira


Pantura Terbaru