• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Perkuat Wacana, IPNU-IPPNU Konang Bangkalan Gelar Kajian Perdana

Perkuat Wacana, IPNU-IPPNU Konang Bangkalan Gelar Kajian Perdana
Kajian rutin perdana digelar PAC IPNU-IPPNU Konang, Bangkalan. (Foto: NOJ/Hakim)
Kajian rutin perdana digelar PAC IPNU-IPPNU Konang, Bangkalan. (Foto: NOJ/Hakim)

Bangkalan, NU Online Jatim
Sebagai organisasi yang menghimpun kalangan pelajar dan anak muda, keberadaan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) memiliki konsentrasi berbeda dengan organisasi lainnya.

 

Salah satu kekuatannya adalah memperkuat kajian. Karenanya, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Konang, Bangkalan lewat biro kaderisasi melaksanakan program kerja utama yaitu kajian rutinan dua pekan sekali pada Senin (20/1).

 

“Kajian perdana dilaksanakan di Sekretariat IPNU Konang dengan materi ke-IPNU-an yang diisi oleh rekan Semuni dan dimoderatori Khusnul Khotimah yang dihadiri puluhan kader PAC IPNU-IPPNU Konang,” kata Fathur Rosi.

 

Dalam pandangan Ketua PAC IPNU Konang tersebut, kajian semacam ini adalah suatu kegiatan yang memang paling penting di organisasi.

 

“Apalagi pada organisasi IPNU-IPPNU yang mana memang organisasi kaderisasi, bukan organisasi masa,” ungkapnya.

 

Dirinya juga berharap kepada biro kaderisasi untuk mengistikamahkan kajian ini karena ruh dari organisasi adalah kaderisasi.

 

“Dan kaderisasi ini tidak akan jauh dari kajian," tutur Fathur Rosi saat memberikan sambutan. 

 

Dalam pandangannya, kajian ini adalah momentum bagi kader untuk mengasah intelektual, belajar memberi statmen, belajar saling sanggah menyanggah dan sejenisnya.

 

“Jadi, jika kader IPNU-IPPNU khususnya yang masih siswa ini sama dengan siswa lain ketika di dalam kelas, maka perlu dipertanyakan. Jangan-jangan tidak pernah ikut kajian," kilahnya.

 

Kontributor: Hakim
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Madura Terbaru