Malang, NU Online Jatim
Pengurus Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Brawijaya (UB) Malang melaksanakan sejumlah agenda memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-7. Diantara agenda tersebut yakni Pemilihan Duta IPNU-IPPNU UB, Khotmil Qur'an, dan di akhiri rangkaian puncak yang diadakan via zoom meeting, Kamis (24/12/2020).
Acara ini dihadiri beberapa Pembina PKPT IPNU-IPPNU UB diantaranya Ustadz Asif Budairi yang juga Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Nuhfil Hanani Rektor Universitas Brawijaya dan KH Marzuki Mustamar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU).
Di samping dihadiri beberapa pembina, acara ini juga dihadiri alumni, PKPT se-Malang Raya, organisasi NU di lingkungan UB seperti Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Matan, dan Pagar Nusa, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Klojen, dan PAC Lowokwaru.
Dalam sambutan singkatnya, Ustadz Asif menceritakan awal mula brrdirinya PKPT IPNU-IPPNU UB 7 tahun yang lalu. Diantaranya ingin menjaga UB dari faham radikal. “Kader-kader PKPT saat ini tidak boleh melempem semangatnya untuk nguri-nguri NU di kampus, dan juga kader PKPT harus berpikir kritis dan analitis dalam menghadapi segala pemasalahan,” katanya.
Sementara Nuhfil Hanani menyampaikan ucapan selamat atas Harlah ke-7 PKPT IPNU–IPPNU UB. Ia berharap agar IPNU-IPPNU berkembang di setiap fakultas. Serta kader-kader PKPT IPNU-IPPNU bisa menjadi tekadan bagi mahasiswa yang lainnya.
"Pada agenda Harlah ke-7 kali ini kami mengangkat tema ‘Eksistensi Pelajar dalam Menumbuhkan Semangat Juang Nahdlatul Ulama Seiring dengan Perkembangan Zaman.kang’," kata Chusni, Ketua PKPT IPNU UB.
"Kader PKPT IPNU-IPPNU UB harus selalu berpegang teguh pada Ahlussunnah wal Jama'ah An–Nahdliyah dan selalu menyebarkan di lingkungan Brawijaya. Masjid dan mushala di area UB harus dipegang oleh Rekan-Rekanita IPNU-IPPNU dari UB. Jangan sampai nantinya di pegang oleh kelompok–kelompok yang terpapar radikalisme. Kader PKPT IPNU-IPPNU harus bersinergi dengan yang lainnya jangan sampai tukaran sama PMII, Matan, dan lainnya," kata Kiai Marzuki saat menyampaikan tausiah dalam acara tersebut.
Penulis: Moch Miftachur Rizki
Editor: Romza