Surabaya, NU Online Jatim
One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur berkomitmen dalam membangun kemandirian pesantren. Dengan program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini diharapkan ke depan setiapa pesantren memiliki produk unggulan masing-masing.
Salah satu peserta baru yang mengikuti sosialisasi OPOP Jawa Timur tahun 2021, Luk Luis Surayya mengatakan bahwa dirinya tidak akan melewatkan kesempatan emas ini.
“Kami diperintah oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Ma’ruf Mojo, Kediri untuk mengikuti sosialisasi OPOP ini. Dan ke depan saya diminta untuk melatih para santri untuk menekuni usaha kopi milik pesantren,” katanya, Sabtu (17/04/2021).
Produk yang diberi nama Sujakopi diakui Luis merupakan 100 persen berasal dari biji robusta murni yang didapat dari Dampit, Kabupaten Malang.
“Maka dari itu saya diperintah kiai untuk ikut OPOP. Sepulang dari sini saya akan mulai memberi pelatihan packing kopi, ini akan menjadi fokus usaha pesantren yang sebelumnya juga menekuni usaha produksi sabun, namun menurut kiai itu kurang efektif,” jelasnya.
Ia berharap, dengan mengikuti OPOP ini, santri memiliki bekal sebagai wirausaha yang saat ini sangat dibutuhkan.
“Melalui OPOP kami pasti akan belajar banyak untuk mengembangkan bisnis ini. Selain itu program ini juga sesuai apa yang dibutuhkan santri jaman sekarang, yang harus punya keterampilan dan melek digital,” ucapnya.
Disisi lain, Muhammad Ghofirin, Sekretaris OPOP Jatim mengapresiasi produk tersebut. Menurutnya produk sujakopi telah dikemas apik.
“Untuk packagingnya bagus dan rapi. Lewat OPOP ini kita akan belajar bersama agar produk semakin berkembang,” tutur Gus Ghofirin, sapaan akrabnya
