• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Madura

Pesantren Nasyrul Ulum di Sumenep Gembleng Santri Mencintai NU

Pesantren Nasyrul Ulum di Sumenep Gembleng Santri Mencintai NU
Kader militan NU dari Pesantren Nasyrul Ulum. (Foto: NOJ/Habib)
Kader militan NU dari Pesantren Nasyrul Ulum. (Foto: NOJ/Habib)

Sumenep, NU Online Jatim

Telah jamak diketahui bahwa Nahdlatul Ulama (NU) merupakan pesantren besar, sedangkan pesantren ialah NU kecil. Dikatakan demikian, karena kebangkitan NU tidak bisa lepas dari peran para kiai berlatar belakang pesantren, baik di daerah pedesaan ataupun perkotaan.

 

Atas dasar hal tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto, Sumenep berkomitmen untuk selalu membina dan menggembleng para santri agar mencintai NU.

 

Kiai Zamzami Sabiq menuturkan, bahwa penggemblengan salah satunya dilakukan dengan cara mengaktifkan badan otonom dan lembaga NU di pesantren setempat. Hal tersebut dilakukan agar para santri memiliki  rasa cinta kepada jamiyah.

 

"Jika rasa cinta muncul, maka harapannya akan muncul khidmah untuk NU. Khidmah mereka kepada NU insyaallah akan mendatangkan berkah dari muassis dan masyaikh NU," katanya.

 

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake ini juga menyebutkan, bahwa hingga saat ini tercatat Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, Pencak Silat Pagar Nusa dan Sako Pramuka Ma’arif NU, sudah aktif berjalan. Beberapa santri juga tergabung dalam Corp Brigade Pembangunan (CBP) IPNU dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

 

"Rasanya tidak berlebihan menggembleng santri di sini agar mencintai NU. Karena NU merupakan organisasi yang arah dan tujuannya jelas yang didirikan oleh waliyullah dan para masyayikh," ungkap dosen di Instik Annuqayah Sumenep ini.

 

Kiai yang baru selesai menempuh program doktoralnya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut dalam suatu kesempatan juga merencanakan menjadikan batik IPNU-IPPNU sebagai seragam batik resmi sekolah.

 

"Hal ini dilakukan agar para santri semakin cinta kepada NU, serta militansinya tertanam kuat," jelasnya.

 

Hubungan Pesantren dengan NU

Pondok pesantren yang didirikan Kiai A Hamid Mannan Munif ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan NU. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keterlibatan dan keaktifan pengasuh beserta keluar besar pesantren dalam berkhidmat untuk jamiyah.

 

Kiai Zamzami, sapaannya menambahkan, bahwa Kiai A Hamid Mannan Munif pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan selama dua periode. Diamanahi sebagai Koordinator Daerah (Korda) NU Madura, dan saat ini sebagai Mustasyar PCNU Pamekasan.

 

"Bahkan, Abah saya ini pernah menjabat sebagai Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur," ungkap kiai muda yang juga A'wan MWCNU Bluto Sumenep tersebut.

 

Dikatakan pula, bahwa ibunya, Nyai Hj Shufiatur Rizqiyah Hamid pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Pamekasan selama dua periode. Dan saat ini, tercatat sebagai Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Timur.

 

“Maka, atas dasar inilah kami sebagai pengelola pesantren merasa perlu untuk terus menggembleng para santri untuk mencintai NU. Agar di kemudian lahir kader militan terhadap NU yang lahir dari pesantren ini,” pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Madura Terbaru