Malang, NU Online Jatim
Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Perjuangan Ibnu Aqil Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang adakan diskusi seni theater sebelas dengan tema 'Proses Kreatif Dunia Pementasan dan Perfilman'. Kegiatan ini dipandu oleh Iqbal Al Farizi dengan pemateri yakni Andika Putra, Seniman muda dari Malang Selatan. Diskusi kali ini berjalan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting pada Jum'at (15/01/2021) malam.
Muhammad Rido, Ketua Rayon PMII Perjuangan Ibnu Aqil mengatakan, bahwa kegiatan ini rutin digelar satu minggu sekali dengan tema yang beragam.
"Diskusi ini sebenarnya kami adakan satu minggu sekali. Namun ketika pandemi, kami adakan secara virtual. Tema diskusinya juga beragam sesuai biro-biro yang ada di rayon kami," katanya.
Pria yang akrab di panggil Rido ini menjelaskan bahwa di Rayon PMII Perjuangan Ibnu Aqil sendiri dalam melaksanakan rutinan tidak hanya mengundang pemateri dari internal rayon saja.
"Kita juga tidak hanya mengundang pemateri dari internal rayon, terkadang kami mengundang dari pihak luar juga. Tentunya kami mengundang orang-orang yang menurut kami memiliki kompetensi tinggi," jelas Rido.
Dirinya berharap, kader PMII tetap memiliki semangat yang tinggi dalam berproses. Dan dapat menggunakan kesempatan diskusi ini dengan sebaik-baiknya.
"Harapan kami, yang pertama kader PMII Rayon Perjuangan Ibnu Aqil memiliki semangat dalam berproses khususnya di bidang keilmuan. Kedua, adanya diskusi virtual ini bisa menjadi sarana untuk menjalin keakraban dalam bingkai kaderisasi dengan para kader," harapnya.
Saat kegiatan berlangsung, pemateri menyampaikan bahwa ada beberapa tahapan dalam dalam dunia teater dan perfilman.
"Perlu kita pahami dalam dunia teater dan perfilman ada beberapa tahapan. Pertama tahap pra produksi, kedua tahap produksi, dan ketika tahap pasca produksi," terang Andika Putra.
Andika berharap, dengan diskusi ini para kader PMII bisa tertarik untuk ikut serta meramaikan industri teater dan film.
"Saya berharap teman-teman paham seputar industri kreatif teater dan film, agar nantinya bisa berkontribusi dan meramaikan khazanah perfilman Indonesia sebagai peluang dakwah di era milenial," pungkasnya.
Penulis: Moch Mifathur Rizki
Editor: Risma Savhira
