Mojokerto, NU Online Jatim
Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) KH Abdul Chalim Mojokerto mengelar Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba), Sabtu (13/03/2021). Selain itu, pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan Pelantikan Raya Pengurus Rayon sebagai penunjang kaderisasi lebih masif lagi di komisariat.
Piki Firmansyah, Ketua panitia pelantikan menyampaikan, kegiatan ini menjadi sejarah baru karena melangsungkan prosesi pelantikan tiga pengurus rayon persiapan sekaligus. Rayon Mahbub Djunaedi dari Fakultas Dakwah dan Rayon Chalid Mawardi dari Fakultas Syariah.
"Kemudiaan Rayon Cholid Narbuko dari Fakultas Tarbiyah. Selain alasan efisiensi waktu juga untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antar kepengurusan rayon kedepan," jelasnya saat di Gedung Rektorat lt 3 Kampus Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Ia berharap, kepengurusan rayon ini nantinya dapat membuat forum kajian Islam Ahlussunnah wal Jama’ah untuk menanggulangi radikalisme yang mulai menyebar di masyarakat.
"Kedepan, kaderisasi yang diharapkan lebih sistematis dan terstruktur. Selain itu, lebih memaksimalkan digitalisasi sebagai sarana dakwah di media sosial dengan kajian-kajian Islam Ahlussunnah wal Jamaah," harapnya.
Adapun untuk Mapaba dilaksanakan sejak Sabtu hingga Ahad (13-13/03/2021). Selama dua hari calon anggota baru akan diberikan materi-materi pengkaderan.
Ketua PK PMII KH Abdul Chalim, Muhammad Arifin mengungkapkan, kegiatan ini sangat luar biasa. Apalagi Mapaba bisa dikuti 150 peserta. Membludaknya peserta ini diluar dugaan dari yang ditargetkan oleh panitia dan pengurus komisariat.
"Ini di luar dugaan kami, dan ini merupakan sejarah baru bagi komisariat dan PMII Mojokerto. Karena setiap pengkaderan Mapaba jumlahnya tidak lebih dari 100 peserta," ungkap Arifin.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi suatu kebanggaan sebagai kader PMII Komisariat yang sejak awal pembentukan pada 28 Oktober 2017 sampai diperiode ketiga sudah mampu mencetak kader yang berkualitas.
"Dari segi intlektualnya, menejemen organisasinya serta loyalitas dan royalitas kader yang mampu dipertanggung jawabkan," bebernya.
Majelis Pembina Komisariat (Mabinkom), Rudolf Cryseokamto mengatakan, kader PMII harus menata diri untuk membangun keseimbangan antara kuantitas dan kualitas. "Mari kita tingkatkan kualitas SDM kader PMII melalui kaderisasi yang sudah diatur dalam organisasi kita," ungkapnya.
Lebih lanjut, dosen IKHAC ini menyampaikan, saat ini banyak paham-paham radikalisme yang disebarkan di kalangan pemuda dan mahasiswa. "Untuk itu bagi kita di PMII, itu adalah ancaman. Maka PMII dan organisasi yang di lingkup mahasiswa dan kemasyarakatan untuk terus memastikan bahwa generasi muda terbebas dari paham radikalisme," katanya.
Editor: Romza