• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

PMII di Nganjuk Bekali Mahasiswa Baru Bikin Makalah dan Usaha Kreatif

PMII di Nganjuk Bekali Mahasiswa Baru Bikin Makalah dan Usaha Kreatif
PK PMII Padie Nganjuk Nganjuk saat mengadakan diklat makalah dan seminar wirausaha. (Foto: NOJ/M Nazar Afandi).
PK PMII Padie Nganjuk Nganjuk saat mengadakan diklat makalah dan seminar wirausaha. (Foto: NOJ/M Nazar Afandi).

Nganjuk, NU Online Jatim

Masa pandemi Covid-19 telah mengubah rutinitas kemahasiswaan. Metode pembelajaran di masa pandemi tersebut juga mengalami perubahan.

 

Karena itulah, Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pangeran Diponegoro (Padie) Kabupaten Nganjuk berinisiatif membekali puluhan mahasiswa baru tentang cara pembuatan makalah dan usaha kreatif di masa pandemi.

 

“Karena tantangan belajar pada masa pandemi ini, mahasiswa bisa saja tidak mau mengerjakan tugas makalah. Bahkan ketika daring, cenderung bisa malas,” ujar Siti Kholifah, Ketua PK PMII Padie kepada NU Online Jatim, Jumat (12/11).

 

Mahasiswi yang akrab disapa Ifa ini mengatakan, memahami pembuatan makalah ini penting untuk diketahui mahasiswa baru. Apalagi di tengah tanggungjawab dan tugas yang diberikan oleh dosen dari berbagai mata kuliah di masa pandemi ini.

 

“Diklat makalah ini sebagai bekal awal mereka para mahasiswa baru, supaya memahami penulisan makalah yang baik,” ungkapnya saat menceritakan tentang pentingnya pendidikan dan pelatihan (diklat) makalah yang disampaikan Suhartono pada Kamis (11/11).

 

Kemudian, Ifa mengingatkan peran mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan, agen social control atau kontrol sosial dan agen of balance atau penyeimbang.  Meski di tengah pandemi, tanggungjawab mahasiswa sudah berbeda dengan pelajar di tingkat sekolah.

 

Hal tersebut, menurutnya, bisa ditemui di lingkungan organisasi. Puluhan mahasiswa yang menjadi peserta dalam diklat itu diajakanya untuk mengenali organisasi kampus.

 

Karena kecenderungan mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro Nganjuk yang sudah banyak bekerja, lanjutnya, pemahaman tentang birokrasi kampus itu tetap menjadi hal penting. Mengetahui peran mahasiswa yang ideal itu juga penting.

 

Selain dibimbing pembuatan makalah, para mahasiswa baru juga dibekali pengetahuan dan pengalaman tentang kewirahusahaan dan usaha kreatif atau berbisnis. Materinya disampaikan oleh pengusaha asli dari Nganjuk, Juni Iswanto.

 

Terdapat beberapa poin penting untuk bekal mahasiswa yang hendak berwirausaha. Di antaranya yakni tentang memahami peluang, membangun hubungan atau relasi dengan orang kreatif sesuai keahliannya, peka terhadap lingkungan dan menyiapkan buku kecil guna mencatat saat mengetahui tentang hal baru.

 

Peluang yang paling dekat dan tidak jauh dengan dunia mahasiswa, yakni menjadi konsultan makalah dan jasa pembuatan makalah. Selebihnya bisa belajar usaha kreatif dan wiraussaha lainnya.

 

 

Ia berharap, bagi mahasiswa yang sudah bekerja dan ingin berwirausaha supaya tidak melupakan tugas dan tanggungjawab di kampus. “Jangan sampai mengabaikan tugas dan tanggunjawabnya,” pungkas perempuan yang belajar Ilmu Ekonomi Syariah ini.


Editor:

Matraman Terbaru