• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

PMII di Ponorogo Gelar Pelatihan Jurnalistik, Kader Diharap Mampu Menulis

PMII di Ponorogo Gelar Pelatihan Jurnalistik, Kader Diharap Mampu Menulis
Pelatihan Jurnalistik yang diadakan PK PMII IAIN Ponorogo, Kamis (05/11/2020). (Foto: NOJ/ Nuke Widyawati).
Pelatihan Jurnalistik yang diadakan PK PMII IAIN Ponorogo, Kamis (05/11/2020). (Foto: NOJ/ Nuke Widyawati).

Ponorogo, NU Online Jatim

Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo mengadakan pelatihan jurnalistik, Rabu (05/11/2020). Kegiatan yang diikuti 51 peserta ini dilaksanakan di Mushola Darul Harokah, tepatnya di utara sekertariat PMII Komisariat IAIN Ponorogo.

 

Pelatihan ini merupakan agenda perdana kegiatan Bulan Jurnalistik. Adapun agenda Bulan Jurnalistik merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara bertahap setiap satu minggu sekali selama Bulan November. Sedangkan materinya yaitu pelatihan menulis berita, pelatihan menulis esai dan pelatihan menulis opini.

 

Untuk pelatihan perdana tersebut, panitia menghadirkan narasumber Zaenal Abidin, Pimpinan Umum LPM Al-Millah Periode 2017-2018. Materi yang disampaikan tentang berita, sifat, objek, unsur, jenis, proses hingga analisis berita. Setelah mendapatkan materi, kemudian peserta dipandu untuk praktik menganalisis berita. Selanjutnya dilanjutkan dengan praktik membuat berita.

 

Dlam kesempatan tersebut, Zaenal Abidin menyatakan, mempelajari ilmu jurnalistik sebagai metode perang yang efektif untuk melawan hoaks. “Kita berada di era banjir informasi, era media. Banjir bisanya membawa banyak sampah. Hoaks adalah bagian dari sampah itu. Salah satu cara untuk melawan hoaks adalah membekali diri dengan ilmu jurnalistik. Niscaya generasi muda akan mampu bersikap cerdas, kritis dan bijak dalam bermedia,” katanya.

 

 

Zainal melanjutkan, media cetak dan digital adalah medan perang wacana. Sedangkan metode perang yang cukup efektif adalah memanfaatkan produk jurnalistik. “Kalangan muda akan kesulitan ikut andil dalam dialektika wacana, menyampaikan gagasan dan adu argumen jika tidak punya bekal pengetahuan jurnalistik,” ujarnya.

 

Miftahul Mukhlis, panitia pelaksana mengatakan, melalui pelatihan jurnalistik ini diharapkan kader PMII bisa mandapat pengetahuan kepenulisan serta mampu menghasilkan karya. “Dari panitia berharap dengan adanya pelatihan ini mampu mencetak generasi yang memiliki skill menulis. Sehingga mampu menghasilkan karya, entah itu bisa dipublikasikan di media atau bahkan  bisa dibukukan,” ungkapnya.

 

Penulis: Nuke Widyawati

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru