• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Program Kampus Mengajar Perintis, 30 Mahasiswa Unisma Terjun ke Sepuluh Daerah

Program Kampus Mengajar Perintis, 30 Mahasiswa Unisma Terjun ke Sepuluh Daerah
Mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Perintis. (Foto: NOJ/Humas)
Mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Perintis. (Foto: NOJ/Humas)

Malang, NU Online Jatim

Sebanyak 30 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma) mengikuti program Kampus Mengajar Perintis (KMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka diterjunkan ke 10 daerah sejak 12 Oktober 2020.

 

Mereka disebar di sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Lamongan, Kota Cilacap hingga Kabupaten Mempawah (Kalimantan Barat).

 

KMP merupakan salah satu aktivitas dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang didanai Kemendikbud melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Para Mahasiswa itu telah lolos seleksi secara nasional. Dengan persyaratan memiliki IPK minimal 3.00, memiliki pengalaman organisasi yang mumpuni, berkelakukan baik, lulus seleksi LPDP dan mengikuti pembekalan selama lima hari. Mereka dari tiga Program Studi (Prodi), yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), serta Pendidikan Matematika.

 

"Tugas yang diemban 30 mahasiswa penggerak tersebut adalah menjadi asisten guru untuk mengajar di SD terdekat dengan domisili mahasiswa selama dua bulan atau hingga Desember 2020," ujar Dr. Sri Wahyuni MPd,Koordinator Program KMP 2020 Unisma.

 

Jika mereka melaksanakan program ini, maka akan setara dengan maksimal 6 Sistem Kredit Semester (SKS).


Afnani Alfian, mahasiswa semester 5 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unisma menyatakan dirinya mendapat tugas di SDN 1 Tangkilsari, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

 

"Di SD ini ada empat mahasiswa, dua dari Unisma dan dua mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM)," ucap Afnani.

 

Baginya, ikut program ini adalah memberi pengalaman dan ilmu baru, apalagi ini KMP pertama.

 

"Tugas mahasiswa di program ini adalah melakukan pendampingan pada sekolah agar nanti bisa setara dengan di kota. Selain itu, harapan Kemendikbud, sekolah bisa memakai kurikulum darurat Covid-19 serta mengenalkan platform Rumah Belajar dari Kemendikbud," tambahnya.

 

Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. saat pelepasan mahasiswanya berharap, mereka berperan maksimal dalam menjalankan perannya sebagai asisten guru mengajar.

 

“Ini kesempatan baik bagi anda mengaplikasikan ilmu dan teori kependidikan yang sudah didapatkan selama dua tahun lebih. Anda pasti mampu menjalankan peran ini dengan maksimal, sebab anda terpilih untuk bergabung di program KMP”, kata Prof. Maskuri.

 

 

Editor : Risma Savhira


Pendidikan Terbaru