• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

PW LPTNU Jatim Gelar Diskusi Online Jelang Buka Puasa

PW LPTNU Jatim Gelar Diskusi Online Jelang Buka Puasa
Peserta diskusi online PW LPTNU Jatim. (Foto: NOJ/istimewa)
Peserta diskusi online PW LPTNU Jatim. (Foto: NOJ/istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim
Saat Ramadlan, biasanya Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur menggelar diskusi. Pesertanya adalah pimpinan kampus yang berada di bawah naungan lembaga yang dilanjut dengan buka bersama.

 

Namun karena wabah Corona, kegiatan digelar secara online dengan mendatangkan sejumlah tokoh, termasuk salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), M Nuh. 

 

Disampaikan pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidkan Nasional RI tersebut bahwa perlu adanya learning management system untuk mengatasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19. 

 

“Siapa yang mampu mengelola dan merecovery kondisi ini, dia yang akan leading menjadi pemenang,” papar Ketua Dewan Pers RI tersebut, Sabtu (16/5). 

 

KH Profesor Abd A’la yang juga sebagai narasumber menjelaskan bahwa suasana saat ini hendaknya menyemangati berbagai kalangan untuk terus berkiprah dan berinovasi.

 

“Tidak ada alasan di tengah pandemi ini perguruan tinggi NU di Jawa Timur tidak bisa survive. Dengan adanya teknologi internet of things atau IoT, perkuliahan sangat dimungkinkan secara daring, tinggal disiapkan sistem dan insfrastrukturnya,” kata guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini. 

 

Senada dengan itu, Ketua PW LPTNU Jatim, Prof Jazidie menjelaskan bahwa semua komponen kehidupan termasuk entitas pendidikan tinggi sangat terdampak akibat pandemi ini.

 

Karena itu dirinya mendorong agar bagaimana pada situasi yang sulit ini para pimpinan perguruan tinggi bergotong royong untuk membuat pola atau modul pembelajaran dalam jaringan atau daring.

 

“Tentunya  yang murah dan dapat dijangkau baik oleh dosen dan mahasiswa, dari segi teknis pengadaan dan akses jaringanya,” kata Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tersebut.

 

Dikemukakan bahwa tidak bisa dipungkiri salah satu income dari penyelenggaraan perguruan tinggi swasta adalah dari SPP mahasiswa. Sehingga momen masa penerimaan mahasiswa baru saat ini adalah saat krusial yang harus dilalui oleh penyelenggaran kampus NU. 

 

Dengan demikian dalam rangka membantu mensosialisasikan kegiatan penerimaan mahasiswa baru, LPTNU Jatim menyiapkan website pada alamat: pmb.lptnujatim.or.id. 

 

“Dengan mengklik alamat tersebut, publik dapat mengetahui di kota maupun  kabupaten mana saja di Jatim yang ada perguruan tinggi yang berafiliasi ke LPTNU Jatim, sehingga jika kepingin mendaftarkan putra/putrinya tinggal mengklik alamat itu,” jelasnya. 

 

Guru besar teknik elektro ITS tersebut menyatakan sampai saat ini sedikitnya 110 kampus swasta di Jatim telah tergabung di PW LPTNU Jatim. “Semua  tersebar hampir merata di setiap kabupaten maupun kota di Jatim,” paparnya.

 

Diskusi yang dipandu Wakil Sekretaris PW LPTNU Jatim Abdulloh Hamid tersebut mengambil tema ‘PTNU pasca Pandemi Covid-19’. Acara  diikuti sejumlah pimpinan dan akademisi kampus NU dan umum baik di Jawa Timur maupun manca negara. 

 

Hadir sebagai pembicara badalah Hendro Wicaksono selaku dosen Jacob University Bremen Jerman, Rektor Unesa Nurhasan, guru besar ITS Agus Zainal Arifin, serta para rektor dan dosen PTNU se-Jawa Timur.

 

Yusuf Amrozi selaku Sekretaris PW LPTNU Jatim menjelaskan, maksud diselenggarakan kegiatan ini selain menjadi tradisi pada tahun sebelumnya. 

 

“Akan tetapi saat ini momentumnya sangat krusial, yaitu bagaimana perguruan tinggi di Jatim memiliki level daya tahan ataui ressilence level di masa pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan berakhirnya,” jelas Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini. 

 

Editor: Syaifullah
 


Editor:

Metropolis Terbaru