• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Rais NU Nganjuk Imbau Nahdliyin Tak Salah Memilih Guru

Rais NU Nganjuk Imbau Nahdliyin Tak Salah Memilih Guru
KH Ali Musthofa Said atau Gus Ali, Rais PCNU Nganjuk. (Foto: NOJ).
KH Ali Musthofa Said atau Gus Ali, Rais PCNU Nganjuk. (Foto: NOJ).

Nganjuk, NU Online Jatim

Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk KH Ali Musthofa Said atau Gus Ali mengimbau Nahdliyin agar tidak salah memilih guru. Hal tersebut berdasarkan keprihatinannya dengan menjamurnya guru atau ustadz yang belum cakap ilmu agama namun ‘lihai’ memberi fatwa.

 

“Saya prihatin dengan kondisi yang seperti ini. Mereka belum pandai ilmu agama tapi sudah berfatwa soal agama. Orang-rang yang demikian itu belajarnya kurang lama dan tidak jelas belajar di mana,” ungkap Gus Ali saat kajian Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah virtual, Rabu (01/09/2021).

 

Menurut Gus Ali, berbicara sesuatu harus sesuai kapasitasnya. Jika memang ia dokter atau ahli kesehatan, maka seyogyanya ia hanya berbicara  perihal kesehatan. “Begitu pun agama harus disampaikan oleh ulama yang ahli, karena itu sesuai kapasitasnya,” terang alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini.

 

Dirinya menyebutkan, dalam kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah ditulis, bahwa ada dua tanda dan bukti kepakaran seorang guru di bidang ilmu yang dimiliki. Pertama, ia telah mengamalkan apa yang telah ia pelajari, sehingga ucapan yang keluar darinya sesuai dengan perbuatannya.

 

“Apabila perbuatannya tidak sesuai dengan ucapannya, maka ia bukan ahli atau pakar yang pantas untuk menimba ilmu darinya. Bahkan, ia tidak pantas dijadikan panutan di bidang ilmu tersebut,” jelasnya.

 

Kedua, adalah seorang guru yang dahulunya ditempa oleh para pakar yang muhlisin dan memiliki sanad yang jelas di bidang keilmuan tersebut. Bahwa, ia telah sempurna mengambil ilmu dari guru-gurunya serta ia telah lama hidup bersama (mulazamah) dengan para guru-gurunya.

 

“Sehingga, ia menjadi banyak tahu dan pantas dijadikan panutan dalam bidang ilmu yang ditekuni,” tegas Gus Ali.

 

Gus Ali pun mencontohkan KH Mahrus Ali yang terkenal alim yang dididik oleh seorang guru agung bernama KH Abdul Karim.

 

“Oleh karena, itu kepada masyarakat diharapkan mencari guru yang alim, andal dan jelas sanadnya,” pungkasnya.

 

Penulis: Hafidz Yusuf

Editor: A Habiburrahman


Matraman Terbaru