• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Saat Kantor MWCNU Driyorejo Gresik Jadi Saksi Ikrar Seorang Mualaf

Saat Kantor MWCNU Driyorejo Gresik Jadi Saksi Ikrar Seorang Mualaf
Prosesi menjadi mualaf digelar di kantor MWCNU Driyorejo, Gresik. (Foto: NOJ/ Jauhari Utomo)
Prosesi menjadi mualaf digelar di kantor MWCNU Driyorejo, Gresik. (Foto: NOJ/ Jauhari Utomo)

Gresik, NU Online Jatim
Ramadlan tahun ini menjadi bulan penuh kebahagiaan dan berkah bagi Eko Yunianto. Pasalnya, pemuda berusia 28 tahun yang bermukim di perumahan Kota Baru Driyorejo (KBD), Driyorejo Gresik tersebut resmi memeluk agama Islam.

 

Prosesi mengikrarkan diri dengan mengucapkan kalimat syahadat dipandu Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Driyorejo, KH Ahmad Khuzaini. Tampak menyaksikan para sesepuh NU setempat beserta sejumlah anggota lain dari badan otonom (Banom) yang ada.

 

Kalau biasanya ikrar syahadat dilakukan di masjid, namun pemuda ini memilih untuk melakukannya di gedung MWCNU Driyorejo. Jadilah kantor NU ini sebagai tempat bersejarah untuk mulai menjadi seorang Muslim sejati.

 

Selanjutnya, ikrar dibimbing KH Ahmad Khuzaini, KH Nurhudin, Ustadz Mas'ud dan Ustadz Sholihudin. Tampak menjadi saksi sejumlah anggota Banom NU lainnya.

 

KH Ahmad Khuzaini berpesan kepada Eko Yunianto bahwa tantangan awal yang akan dihadapi setelah berikrar adalah sabar. 

 

“Saudara Eko, ketika sudah resmi masuk Islam, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Yakni sabar untuk taat, sabar meninggalkan maksiat, serta sabar ketika ditimpa musibah,” katanya.

 

Kiai Khuzaini memberikan contoh yang dimaksud sabar saat taat adalah bahwa ketika bulan puasa, bagaimanapun seseorang wajib menunaikan ibadah kecuali dalam keadaan udzur.

 

Kemudian sabar atas maksiat. Hal itu bermakna kalau sudah menjadi seorang Muslim yang taat, maka wajib menjaga diri dari segala godaan yang bisa menjerumuskan ke dalam kemaksiatan.

 

Terakhir adalah sabar atas musibah. Bahwa seorang Muslim ketika bertemu sanak famili, sahabat, dan lainnya umumnya pasti melakukan salaman. 

 

“Namun saat ini di tengah pandemi, kita dibatasi untuk melakukan itu, meskipun tahu bahwa terkesan melawan syariat dan sunah rasul. Tapi ada dampak yang parah ketika itu dilakukan dan ada protokol yang mengaturnya,” jelasnya.

 

Eko sendiri mengatakan bahwa sudah memiliki dorongan masuk Islam sejak 3 hingga 4 tahun lalu. 

 

“Saya mulai belajar tentang Islam sedikit-sedikit, kemudian teman saya banyak mendukung dan alhamdulillah hari ini saya bisa berikrar di MWCNU Driyorejo,” tutur Eko penuh haru.

 

Ketua MWCNU Driyorejo, Ustadz Mas'ud menilai, keputusan Eko memeluk agama Islam menjadi momentum keberkahan tersendiri untuk dirinya dan NU setempat. Betapa tidak, karena bertepatan dengan puasa ke-17 Ramadhan yang merupakan hari turunnya Al-Quran.

 

“Hari ini insyaallah berkah bagi semua, terutama bagi saudara Eko dan MWCNU Driyorejo. Karena momen ini bertepatan dengan hari diturunkannya Al-Quran yakni hari ke-17 pada bulan Ramadlan, amin ya rabbal alamin,” tutupnya.

 

Kontributor: Jauhari Utomo
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Metropolis Terbaru