• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Tapal Kuda

Santri dan Kaum Milenial Diharapkan Akrab dengan Politik

Santri dan Kaum Milenial Diharapkan Akrab dengan Politik
H Anwar Sadad, Wakil Ketua DPRD Jatim. (Foto: NOJ/MFm)
H Anwar Sadad, Wakil Ketua DPRD Jatim. (Foto: NOJ/MFm)

Lumajang, NU Online Jatim

Selama ini politik hanya dimaknai sebagai dunia kotor dan sarat intrik. Karena itu sejumlah kalangan enggan berhubungan dengan politik, apalagi kalangan santri dan milenial.

 

Pandangan tersebut diluruskan oleh H Anwar Sadad saat hadir di Pondok Pesantren Darun Najah di Desa Petahunan Kecamatan Sumbersuko, Lumajang.

 

Acara bertajuk ‘Kontribusi Kaum Santri dalam Perjalanan Bangsa’ menghadirkan pria yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra, Sabtu (13/02/2021).

 

"Sebagai pemimpin kita juga harus menyiapkan generasi muda agar punya persiapan yang baik," kata Anwar Sadad.

 

 

Dijelaskan alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini bahwa para santri dan kaum milenial diharapkan termotivasi agar kaum muda terpanggil dan politik bisa diisi oleh orang yang punya pandangan baik.

 

“Pesantren sebagai salah satu lembaga pencetak generasi penerus bangsa juga harus terbuka dengan dunia politik,” katanya di hadapan sejumlah santri pesantren setempat.

 

Disampaikannya bahwa ke depan, politik harus diisi oleh orang-orang yang memiliki pandangan baik dan memiliki perspektif yang sesuai prinsip agama.

 

Alumnus Pesantren Sidogiri tersebut mengemukakan bahwa bonus demografi dan Gen-Z populasinya sangat tinggi mendekati 45 persen dari total pemilih.

 

Penyadaran perlu, agar para generasi milenial itu tidak terpengaruh persepsi buruk politik yang tampil di publik. "Saat nanti memilih, referensinya benar bahwa politik ini alat perjuangan," jelasnya.

 

Dari hasil survei, kaum milenial kurang tertarik dengan politik. Mereka lebih memilih instrumen lain di luar politik yang dianggap lebih efektif dalam melakukan interaksi sosial, rekayasa sosial dan perubahan.

 

KH Khozin Barizi selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darun Najah menyatakan penting bagi pesantren mengenalkan santri dengan dunia luar. Diharapkan, dengan acara dialog kebangsaan, mereka akan memiliki wawasan lebih tentang berbangsa dan bernegara.

 

"Pesantren mencetak generasi yang agamis yang cinta Tanah Air," pungkasnya.

 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru