Ponorogo, NU Online Jatim
Bakat atau kecenderungan kesukaan terhadap kegiatan tertentu memang tidak bisa dipaksakan sama setiap orang. Sehingga, apapun bakat yang dimiliki setiap orang perlu dihormati sebuah sebuah anugerah keragaman kemampuan yang diberikan Allah SWT kepada umat.
Begitu juga dengan bakat serta kemampuan yang dimiliki Zufar Basunjaya Putra kepada wayang. Meski berstatus santri di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Dusun Puyut, Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Zufar tetap selalu berusaha mendalang wayang kulit.
Seperti yang pernah terjadi, setelah subuh mengaji Al-Qur'an, Kitab Ta'lim Al Muta'alim, Rotib, dan Nahwu-Sorof. Kemudian Zufar angkat wayang kulit yang dibawa dari rumahnya.
Apa yang dilakukan Zulfar itu mendapat dukungan dari pengasuh dan sahabat-sahabatnya. Bermodal YouTube dan peralatan seadanya, ia tetap bisa asyik bermain wayang.
Aji Saputra, Ketua Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Puyut mengatakan, dirinya bersama para santri tidak terganggu. Justru para santri sangat terhibur dengan yang dilakukan Zufar. "Dia terlihat profesional dan sangat mengahayati. Selain itu, dia pandai membuat gambar wayang," katanya kepada NU Online Jatim, Minggu (14/10/2020)
Hal senada diungkapkan Gus Abu Abbas, Ketua Yayasan Sunan Kalijaga Puyut, pihaknya berkomitmen mendukung Zufar mengembangkan bakatnya. "Kita masih coba cari wadah yang tepat untuknya dan menyediakan keperluan sebisa kita," jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Busro, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Puyut merasa apa yang dilakukan Zufar patut didukung dan diapresiasi. "Jiwa seninya tinggi. Saya berharap dia tetap istiqamah. Karena wayang juga bisa digunakan untuk dakwah," pungkasnya.
Penulis: Aji Saputra
Editor: Romza