Pasuruan, NU Online Jatim
Riska Mufidah, santri Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan berhasil menjadi juara satu Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) Tafsir Jalalain se Jawa Timur. MKK Tafsir Jalalain ini diadakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur.
Riska mengatakan, dirinya mengetahui lomba MKK Tafsir Jalalain H-4 pelaksanaan sehingga persiapan sangat kurang.
"Saya dikabari oleh kakak kelas pada hari Rabu lalu, pada hari Saptu saya membuat video berdurasi 10 menit untuk dikirim pada hari Ahad," ujarnya.
Ia mengaku sempat tidak menyangka dirinya termasuk santri yang ditunjuk oleh gurunya untuk mengikuti MKK Tafsir Jalalain tersebut. Sebab, ada ratusan santri di Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan yang juga bisa mendapat kesempatan dipilih untuk mengikuti lomba tersebut.
"Karena kesempatan tidak datang dua kali, apa salahnya saya mencoba," ujarnya.
Santri asal Kecamatan Grati tersebut merasa dirinya tidak begitu panik untuk mengikuti lomba MKK Tafsir Jalalain. Pasalnya lomba ini diadakan secara virtual.
"Untungnya virtual, jadi yang lihat saya tidak banyak. Selain itu, sebelum video di kirim, saya dan ustadzah bisa melihat kekurangan saya apa," ujarnya kepada NU Online Jatim.
Riska juga tidak menyangka dirinya bakal lolos ke babak final. "Alhamdulillah pada Rabu (21/07/2021) malam, guru saya memberikan kabar bahwasanya saya masuk final dan hari Kamis saya disuruh membuat video untuk dikirim pukul 13.00 WIB kepada panitia," ungkapnya.
Risa sempat minder saat babak final karena namanya berada di urutan terakhir. "Dari seluruh peserta Jawa Timur yang diseleksi hanya diambil enam anak putra dan putri untuk masuk final dan nama saya ada di urutan keenam," ujarnya.
Menurutnya, bagi yang lolos final lombanya direncanakan dilaksanakan offline. Namun karena Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM) Darurat diperpanjang, panitia memutuskan untuk mengadakan final secara online.
Pada saat masuk babak final dirinya di video call (VC) selama 10 menit oleh dua juri untuk mendapatkan penilaian. "aasilnya Alhamdulillah dari urutan keenam menjadi kesatu," imbuhnya.
Baginya, trik untuk cara cepat membaca kitab adalah belajar secara istiqamah meskipun tidak ada lomba. Selain itu, memperbanyak shalawat dan mematuhi guru serta meminta doa kepada orang tua.
"Belajar sedikit yang penting istiqamah dan jangan lupa untuk meminta doa kepada orang tua serta guru kita," ujarnya.
Dirinya juga berpesan kepada para pelajar tetaplah berusaha diiringi dengan doa. "Sepintar apa kamu, jangan sampai mengandalkan kepintaran saja tapi harus diiringi usaha, do'a dan tawakal karena semuanya dari Allah," tutupnya.
Penulis: Faishol
Editor: Romza
