• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Malang Raya

Semarak Harlah, NU Malang Gelar Wayang Kebangsaan

Semarak Harlah, NU Malang Gelar Wayang Kebangsaan
Pagelaran wayang dalam rangka Harlah NU di Kabupaten Malang, Sabtu (30/01/2021). (Foto: NOJ/ Hilyatul Maknunah).
Pagelaran wayang dalam rangka Harlah NU di Kabupaten Malang, Sabtu (30/01/2021). (Foto: NOJ/ Hilyatul Maknunah).

Malang, NU Online Jatim

Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam pada akhir Januari 2021 ini telah berusia 95 tahun versi hitungan masehi. Hal ini didasarkan pada tanggal deklarasi berdirinya NU oleh para Muassis yakni pada tanggal 31 Januari 2021.

 

Setiap tahun baik ditingkat Pengurus Besar (PB) hingga Pengurus Ranting (PR) senantiasa memperingati hari lahir (harlah) NU dalam berbagai rangkaian acara. Seperti yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, Sabtu (30/01/2021) pagi hingga malam.

 

Pagelaran wayang kebangsaan menjadi pilihan PCNU Kabupaten Malang peringati harlah NU tahun ini.

 

Abah Fatkhullah, Ketua Pelaksana kegiatan menyatakan bahwa wayang adalah budaya Indonesia yang  telah lama dibawa oleh walisongo dengan harapan dapat mensosialisasi berbagai macam pikiran-pikiran yang membawa nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamin.

 

“Ini pertama kali kami mengadakan pagelaran wayang saat momen harlah NU disini. Memelihara budaya lama itu penting karena di luar negeri banyak yang mencoba belajar wayang dengan perangkat yang lengkap juga. Apabila tidak dijaga maka akan diakui oleh asing. Sehingga harus kita pelihara, caranya ya dengan mengenalkan wayang saat momen harlah NU seperti ini,” katanya.

 

Abah Fatkhullah menambahkan, pagelaran wayang ini bertujuan pula untuk mengenalkan jati diri bangsa.  “Ukhuwah yang dicanangkan NU, yakni upaya merajut perbedaan atau kebhinekaan harus dilestarikankan. Merawat budaya lama seperti wayang ini perlu kita lakukan. Akan tetapi tetap mengikuti perkembangan (yang baik) di zaman saat ini. Semoga dengan bertambahnya usia NU, dapat mengantarkan bangsa dan negara ini menuju baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur,” harapnya diakhir sambutan.

 

Lakon yang diperagakan adalah “Gatotkaca Dadi Ratu” dengan dalang Ki Ardhi Poerboanton. Dalam cerita ini, dalang asal Kecamatan Singosari tersebut ingin menyampaikan pesan yang terkandung di dalam lakon tersebut. Di antaranya meneladani tokoh Gatotkaca, seorang kesatria pemberani yang melindungi rakyat. Kerja sama antara pemimpin, rakyat dan tokoh masyarakat harus tetap dijaga demi keharmonisan sebuah bangsa.

 

Korelasinya dengan harlah NU ini sesuai dengan tema yang dirumuskan, yakni “Khidmah NU: Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan” adalah NU berperan sebagai penjaga stabilitas bangsa melalui budaya. “NU Harus tetap dijalankan melalui budaya, seandainya budaya tersisih, maka kebhinekaan di Nusantara akan terancam keutuhannya,” jelas Ki Ardhi.

 

 

Acara ini dihadiri oleh Bupati Malang dan jajarannya , Ketua PCNU Kabupaten Malang, tokoh masyarakat setempat, ketua badan otonom NU, ketua MUI, perwakilan dari pengurus Muhammadiyah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi.

 

Acara yang berlangsung di Pendopo Agung Kantor Bupati Malang ini dapat diulang siarannya melalui kanal youtube Milenial Utas.

 

Editor: Romza


Editor:

Malang Raya Terbaru