• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Pantura

Sinergi Remaja Masjid dan LAZISNU di Tuban Santuni Yatim

Sinergi Remaja Masjid dan LAZISNU di Tuban Santuni Yatim
Santunan anak yatim kerjasama Remaja Masjid Al-Ikhlas dan UPZIS LAZISNU Minohorejo, Widang, Tuban. (Foto: NOJ/Kastuti).
Santunan anak yatim kerjasama Remaja Masjid Al-Ikhlas dan UPZIS LAZISNU Minohorejo, Widang, Tuban. (Foto: NOJ/Kastuti).

Tuban, NU Online Jatim

Remaja Masjid Al-Ikhlas bersama Unit Pengelola Zakat, Infaq dan Shadaqah (UPZIS) Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Minohorejo melakukan santunan anak yatim. Acara dipusatkan di serambi Masjid Al-Ikhlas Desa Minohorejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban, Senin (23/08/2021).

 

Acara yang digelar untuk memperingati 10 Muharram 1443 Hijriah ini dihadiri oleh Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Minohorejo beserta banom. Selain itu, juga hadir Kepala Desa Minohorejo, Ketua BPD, Ketua Karang Taruna, dan puluhan anak yatim dari tiga dusun di desa setempat.

 

“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan partisipasi masyarakat setempat, terutama para donatur yang senantiasa berkenan berkontribusi,” ujar Ahmad Sabri, Ketua Takmir Masjid Desa Minohorejo.

 

Dirinya menambahkan, diharapkan dari kegiatan ini dapat menyadarkan semua elemen masyarakat untuk selalu memperhatikan dan menyayangi anak yatim di sekitar.

 

“Karena menyayangi anak yatim itu akan mendapat pahala yang cukup besar dari Allah Swt,” ungkapnya.

 

Ia menyebutkan, bahwa kesuksesan acara tidak lain berkat semangat luar biasa dari remaja masjid. Meski di tengah pandemi Covid-19, kreatifitas dan inovasi yang dimiliki tetap tumbuh menyelenggarakan acara yang tidak menyalahi aturan yang ditetapkan pemerintah.

 

“Hal-hal semacam inilah memang yang menjadi nilai lebih anak muda di masa sekarang,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Masruh selaku tokoh masyarakat setempat mengatakan, hal-hal baik sebagaimana kegiatan ini perlu disiarkan agar diketahui oleh banyak orang.

 

"Karena di era saat ini sedikit riya’ tidak masalah, yang penting diniatkan untuk kebaikan. Agar tidak hanya keburukan saja yang muncul di media," katanya.

 

Diketahui, acara ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Untuk mendukung itu, bubur suro yang lumrahnya dimakan bersama seusai acara kali ini dikonsep berbeda, yakni dengan membungkusnya dan dibagikan kepada hadirin untuk dibawa pulang.

 

Penulis: Kastuti

Editor: A Habiburrahman


Pantura Terbaru