• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

SMK Diponegoro Sidoarjo Peringati Maulid Nabi dan Hari Santri

SMK Diponegoro Sidoarjo Peringati Maulid Nabi dan Hari Santri
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMK Diponegoro Sidoarjo. (Foto: NOJ/ Rofii).
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMK Diponegoro Sidoarjo. (Foto: NOJ/ Rofii).

Sidoarjo, NU Online Jatim

SMK Diponegoro Sidoarjo mengadakan Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri 2021, pada Jumat (21/10). Kegiatan ini mengusung tema “Meneladani Akhlak dan Meningkatkan Cinta Kepada Rosulullah”.

 

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna Badan Pelaksana Pendidikan Nahdlatu Ulama Sidoarjo dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMK Diponegoro Sidoarjo dan segenap guru serta karyawan.

 

Kepala SMK Diponegoro Sidoarjo, Mochammad Fuad Nadjib dalam sambutannya menyampaikan tentang keteladanan Rasulullah SAW yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya oleh para siswa SMK Diponegoro Sidoarjo atau yang terkenal dengan sebutan SMK RoJo (Diponegoro Sidoarjo).

 

“Rasulullah adalah sosok panutan dan teladan bagi umatnya, dahulu Madinah itu Namanya Yatsrib dan Yasrib adalah keturunan dari Nabu Nuh As. Yaitu Yatsrib bin Lauh bin Amlik bin Syam bin Nuh. Setelah Nabi Muhammad menginjakkan kakinya di Yatsrib, kota itu dinamakan Madinah karena pengertian asal dari Madinah atau mutamaddin yaitu peradaban, dan Rasulullah tinggal di Madinah membawa Madinah menjadi kota yang berkembang peradabannya,” jelasnya.

 

Alumni Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar ini juga berpesan agar para siswa-siswi SMK Diponegoro Sidoarjo lebih giat belajar. Sebab, masa depan Nahdaltul Ulama dan Negara Indonesia ini ada dipungdak para pemuda pemudi sekarang.

 

“Mumpung masih belajar, tanamkan keyakinan bahwa kita akan sukses nantinya, setelah keyakinan ditamamkan terus disambut dengan Ikhtiar. Yaitu belajar dan berdoa agar nantinya siswa-siswi SMK Diponegoro Sidoarjo ini menjadi generasi yang unggul dan mandiri,” ungkapnya.

 

Tausiyah dalam acara ini disampaikan oleh Habib Muhammad bin Sholeh al-Habsyi, salah satu tokoh ulama di Sidoarjo. Habib Muhammad menyampaikan tentang bagaimana cara meneladani Rasulullah di era sekarang ini.

 

"Rasulullah itu adalah sosok yang sangat pantas untuk digemari. Berbeda dengan menggemari artis, kalau menggemari artis pasti ada masanya. Ketika naik daun, artis akan banyak penggermarnya. Tetapi ketika sudah surut dan sepi di dunia entertainment, pasti akan surut juga penggemarnya. Sedangkan Rasulullah tidak, Rasulullah adalah orang atau sosok yang pantas untuk digemari siapa saja dan tidak mengenal masa,” paparnya.

 

Habib Muhammad juga mengingatkan bahwa tidak ada ruginya memuja-muja Rasulullah. Bahkan walaupun Rasulullah dipuja-puja, bukan Rasulullah yang malah makin tinggi derjatnya. Tetapi orang yang memuja itu yang makin tinggi derajatnya.

 

 

“Memuji-muji Rasulullah ataupun membaca shalawat itu tidak ada ruginya. Berbeda dengan memuji-muji seseorang. Kalau kita memuji seseorang, maka seseorang itu yang derajatnya akan terangkat. Sedangkan Rasulullah berbeda, semakin kita memuji Rasulullah semakin kita derajatnya akan bertambah. Seperti gelas air yang sudah penuh ketika dituangkan air lagi diatasnya, maka aliran air itu akan meluber ke sekitar gelas tersebut,” tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru