• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Soal Kemandirian Ekonomi, Ini Kata Robikin Emhas Ketua PBNU

Soal Kemandirian Ekonomi, Ini Kata Robikin Emhas Ketua PBNU
KH Robikin Emhas, Ketua PBNU. (Foto: NU Online).
KH Robikin Emhas, Ketua PBNU. (Foto: NU Online).

Gresik, NU Online Jatim

Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai tiga pilar sebagai kekuatan utama. Yaitu Nahdlatul Wathan sebagai semangat nasionalisme dan politik, Tasywirul Afkar dalam hal pemikiran dan keilmuan, serta Nahdlatul Tujjar dalam hal pemberdayaan ekonomi.

 

Tiga pilar tersebut sebagai penyangga dan ghirah warga NU dalam kehidupan kesehariannya. Khusus yang terakhir, yakni Nahdlatul Tujjar atau pemberdayaan ekonomi, KH Robikin Emhas, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat suara.

 

Robikin, sapaan akrabnya mengatakan, kemandirian warga NU di era digital dapat dimulai pada hal-hal kecil, semisal gerakan infaq sedekah atau sedekah sedino sewu (S3).

 

“Meskipun terlihat kecil, gerakan ini memiliki manfaat yang besar dalam menopang kegiatan dan ekonomi warga NU. Ya, tentu hal ini perlu digerakkan secara masif,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Desa Lowayu Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, Senin (31/05/2021).

 

Dirinya menambahkan, upaya tersebut hendaknya diimbangi dengan peningkatan dan pemberdayaan warga NU dalam segala aspek.

 

“Misalnya pelatihan atau bimtek seputar ekonomi, pendampingan dari ahli yang kompeten, serta digitalisasi ekonomi keumatan," pungkas Robikin.

 

Sementara KH Nadib, pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dukun Gresik mengatakan, bahwa kepengurusan NU di tingkatan bawah harus ditata sejak sekarang. Menurutnya, generasi muda bisa turut serta melakukan sinergi dalam sejumlah kegiatan keumatan.

 

“Selain memiliki ide segar, hal ini juga sebagai proses regenerasi. Mengingat generasi muda lah yang akan melanjutkan kepemimpinan di masa mendatang. Jangan sampai ‘kepaten obor’,” pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Metropolis Terbaru