• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Kediri Raya

Sosok Egaliter dan Ramah, Pengasuh Ponpes Al-Kamal Blitar Wafat

Sosok Egaliter dan Ramah, Pengasuh Ponpes Al-Kamal Blitar Wafat
Nyai Sumbulatin semasa hidupnya. (Foto: NOJ/ Ika Nurfitriani).
Nyai Sumbulatin semasa hidupnya. (Foto: NOJ/ Ika Nurfitriani).

Blitar, NU Online Jatim

Pondok Pesantren (Ponpes) Terpadu Al-Kamal Kunir Wonodadi Kabupaten Blitar berduka. Nyai Sumbulatin, istri dari KH Zen Masrur wafat dan dimakamkan di kompleks makam keluarga tepat di samping suaminya, Senin (23/08/2021).

 

Kabar duka ini tak hanya hanya menyelimuti keluarga besar Ponpes Al-Kamal, tetapi juga se-Kabupaten Blitar bahkan dari luar kota turut berduka.

 

Banyak tokoh yang kehilangan sosok almarhumah. Baik dari santri maupun alumni yang pernah menjadi anak didiknya. Sebab Almarhumah adalah pribadi yang amat dikenang dengan pribadinya.

 

Muashomah, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Kanigoro dalam kutipan status whatsAppnya menceritakan, sesuatu yang selalu diingat atas sosok almarhumah dan putranya almarhum Hafidz Lutfi adalah pribadinya yang baik, ramah dan pribadi yang hangat dengan siapa pun.

 

“Sugeng tindak bu nyai, semoga amal baik dan ibadah panjenengan menjadikan jalan menuju jannahnya,” tulisnya.

 

Yahya Zainul Ma’arif, salah satu anak didiknya dan juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon mengungkapkan bahwa almarhumah adalah sosok yang mulia. Kini almarhumah akan memetik kebaikan atas apa yang telah diajarkan kepada anak dan santrinya.

 

“Ibunda adalah sosok yang sholihah. Insyaaallah beliau khusnul khatimah dan keberkahan ilmu dari ibunda juga akan mengalir kepada kita,” ungkap Buya Yahya.

 

Semasa hidupnya, almarhum mengajarkan santrinya untuk menjadi seorang yang bermanfaat dan dapat mengimplementasikan ilmu dari pesantren di tengah masyarakat.

 

Pada momentum Hari Santri Nasional 2020 lalu, almarhum berpesan agar ketika santrinya pulang bisa menjadi pemimpin di daerah masing-masing. Serta dapat menjadi contoh yang baik untuk masyarakat.

 

 

Almarhumah juga mengingatkan agar ketika sukses nanti, alumni tidak lupa berkunjung dan mengenang tempat di mana dibesarkan.
 

“Pahit getir yang engkau jalankan ketika di pesantren semoga Allah membalas dengan kebaikan,” demikian salah satu doa almarhum kepada santrinya semasa hidup.

 

Editor: Romza


Editor:

Kediri Raya Terbaru